BNI Siapkan Rencana Stock Split dan Dividen
Dua rencana itu akan dibahas perseroan pada tahun depan
Dua rencana itu akan dibahas perseroan pada tahun depan
Bareksa.com – Jelang tutup tahun 2017, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) punya beberapa rencana yang akan diajukan kepada para pemegang sahamnya. Dua rencana itu adalah pemecahan nilai nominal saham (stock split) dan pembagian dividen.
Menurut Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo, kedua rencana itu akan direalisasikan pada tahun depan. Khusus stock split, rencana yang merupakan inisiasi perseroan ini terkait dengan kinerja BNI.
“Kinerja BNI akan meningkatkan kepercayaan dari investor,” kata Rico saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa, 14 November 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Meski begitu, Rico belum bisa menyampaikan kapan rencana itu maupun berapa rasio stock split yang akan diajukan kepada pemegang saham. Yang jelas, kata dia, BNI akan melihat dan membandingkan harga saham BBNI dengan saham bank lain.
Seperti diketahui, hingga 13 November 2017, saham BBNI dari penutupan akhir 2016 sudah naik 42,08 persen dari Rp5.525 menjadi Rp7.850. Adapun dua saudara BNI yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sudah terlebih dahulu melaksanakan stock split.
Selain stock split, BNI sebagai bank milik negara juga rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Untuk tahun buku 2017, Rico menuturkan, perseroan akan mengajukan rasio dividen sebesar 25 persen.
Grafik: Pergerakan Saham BBNI Periode 30 Desember 2016 – 13 November 2017
Sumber: Bareksa.com
Jika mengacu pada realisasi dividen tahun buku 2016, maka rasio dividen BNI turun. Pasalnya saat itu, pemerintah sebagai pemegang saham pengendali BNI menetapkan rasio dividen sebesar 35 persen.
“Tahun lalu kan dividen sudah cukup dan meningkat. Untuk tahun ini sudah siapkan sesuai rencana. Akan diajukan 25 persen dan kami sudah simulasi,” ujar Rico.
Sebagai informasi, dengan rasio 35 persen, dividen BNI tahun buku 2016 bernilai Rp3,96 triliun dari laba bersih Rp11,34 triliun. Untuk tahun buku 2017, meski nantinya ditetapkan rasio 25 persen, bukan tidak mungkin jika nilainya lebih tinggi dari tahun 2016.
Tabel: Catatan Dividen BNI Sejak Tahun Buku 2013
Sumber: Laporan tahunan perseroan, diolah Bareksa
Apalagi Rico meyakini, realisasi laba akhir tahun ini masih akan tumbuh double digit. “Karena sudah ada perbaikan kualitas kredit,” imbuhnya.
Hingga kuartal III 2017, BNI merealisasikan laba Rp10,16 triliun atau naik 31,6 persen dari periode sama tahun 2016 Rp7,72 triliun. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.