BRI Belum Dapat Restu Kementerian BUMN untuk Akuisisi Perusahaan Sekuritas
Meski begitu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih bertekad memiliki perusahaan sekuritas, seperti sejumlah bank lain
Meski begitu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih bertekad memiliki perusahaan sekuritas, seperti sejumlah bank lain
Bareksa.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) belum memeroleh restu Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas. Meski begitu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih bertekad memiliki perusahaan sekuritas, seperti sejumlah bank lain.
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, Suprajarto mengatakan, perseroan sudah berkomunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait ekspansi anorganiknya dengan mengakuisisi perusahaan sekuritas. Dia mengaku perseroan tengah membidik sejumlah perusahaan sekuritas yang akan diakuisisi.
"Tetapi secara gestur Kementerian BUMN belum memberi restu rencana kami," kata dia di Jakarta, Jumat, 10 November 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Suprajarto, perseroan melihat perkembangan tentang pembentukan holding BUMN sebelum mengakuisisi perusahaan sekuritas. Pasalnya, ada kemungkinan nantinya hanya ada satu perusahaan sekuritas apabila holding BUMN sektor keuangan terbentuk.
Pada dasarnya, BRI ingin mengembangkan bisnisnya di sektor keuangan dari sejumlah sisi. Dia memandang bahwa sejumlah bank besar, seperti Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) sudah memiliki perusahaan sekuritas.
Oleh sebab itu, perseroan masih berniat mengakuisisi satu perusahaan sekuritas. (Baca juga: BRI Target Selesaikan Akuisisi Bahana Artha Ventura November)
Efisiensi
Manajemen BRI mengaku akan terus melakukan efisiensi. Tetapi perseroan menekankan BRI tidak akan mengurangi jumlah karyawannya.
Direktur UMKM BRI, Priyastomo mengungkapkan, dari sisi karyawan BRI melakukan efisiensi dengan melakukan pergeseran komposisi karyawan support atau dibidang pelayanan ke sisi penjualan atau marketing. Saat ini komposisi dari sekitar 130 ribu karyawan BRI 55 persen merupakan karyawan support dan 45 persen merupakan karyawan penjualan.
Nantinya, karyawan di bidang support akan dialihkan menjadi marketing. Sehingga kedepannya persentase karyawan akan berubah 60 persen untuk penjualan dan 40 persen untuk karyawan support.
Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo menuturkan, BRI bakal menyiapkan belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp7 triliun tahun depan, lebih tinggi dari target realisasi tahun ini sebesar Rp5 triliun. Perseroan akan menggunakan sebesar 40 persen dari total capex untuk sektor informasi teknologi. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.