Bareksa.com – Pada hari ini 8 November 2017, PT Majoris Asset Management resmi meluncurkan Reksa Dana Majoris Sukuk Negara Indonesia (RD MSNI), yang merupakan jenis reksa dana pendapatan tetap. Dengan produk baru ini, semakin banyak alternatif investasi bagi investor yang mengedepankan prinsip-prinsip Islami dalam menanamkan modalnya.

RD MSNI merupakan reksa dana syariah berpendapatan tetap yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang optimal dan stabil melalui penempatan utamanya pada Efek Syariah Berpendapatan Tetap, termasuk Sukuk, dalam jangka menengah dan panjang serta dengan risiko yang terukur, berdasarkan Prinsip Syariah di Pasar Modal.

Direktur Utama PT Majoris Asset Management, Zulfa Hendri menilai bahwa Indonesia sebagai sebuah negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia, merupakan pasar yang sangat potensial untuk Reksa Dana Syariah. "Saya berkomitmen bahwa PT Majoris Asset Management harus dapat menjadi pengelola investasi yang handal dan terpercaya dalam kategori produk Reksa Dana tersebut,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bareksa.

RD MSNI akan menempatkan sebagian besar aset portofolionya pada Efek Syariah Berpendapatan Tetap, termasuk Sukuk, yang diperdagangkan di Indonesia dan sisanya pada instrumen pasar uang syariah dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau deposito syariah, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Reksa Dana ini akan dipasarkan mulai tanggal 8 November 2017, serta dikustodikan dan diadministrasikan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Reksa Dana Syariah ini menawarkan jumlah minimum pembelian yang sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp10 ribu saja dan dapat dibeli langsung melalui Majoris, yang dapat dihubungi melalui telepon di (021) 522 3118 atau (021) 252 4115.

“Kami percaya bahwa potensi Reksa Dana Syariah di Indonesia masih sangat besar, dan oleh karena itu kami juga berencana untuk berkolaborasi dengan Agen Penjual Efek Reksa Dana untuk memasarkan produk ini ke depannya”, ujar Zulfa.

“Reksa Dana ini sesuai untuk investor dengan horizon investasi yang menengah hingga panjang yang menginginkan Prinsip Syariah dalam pengelolaannya, dengan risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan Reksa Dana Syariah Saham”, jelas Zulfa lebih lanjut.

Untuk memastikan pengelolaannya sesuai dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal, RD MSNI akan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. Peluncuran kedua produk ini diharapkan akan semakin memperkuat posisi Majoris sebagai Manajer Investasi di Indonesia yang sangat serius dalam menggarap industri Reksa Dana, khususnya Reksa Dana Syariah di Indonesia.

Majoris sendiri sudah meluncurkan Reksa Dana Syariah Saham di awal tahun 2017 ini, yaitu Reksa Dana Majoris Saham Syariah Indonesia. “Dengan lengkapnya varian produk Syariah yang dimiliki oleh Majoris, investor yang menginginkan instrumen investasi berdasarkan Prinsip Syariah kini dapat mengandalkan Majoris sebagai penyedia solusi investasi Syariah one-stop yang terpercaya”, pungkas Zulfa.

PT Majoris Asset Management merupakan perusahaan Manajer Investasi yang terdaftar dan diawasi oleh OJK dan mendapatkan izin sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK No: KEP-60/D.04/2015 tertanggal 27 Oktober 2015.

Kegiatan usaha Majoris adalah melakukan jasa pengelolaan investasi melalui produk Reksa Dana, Kontrak Pengelolaan Dana, Reksa Dana Penyertaaan Terbatas, Dana Investasi Real Estate, dan produk lainnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh OJK.

Hingga September 2017, PT Majoris Asset Management telah memiliki dana kelolaan hingga Rp124,35 miliar. Berikut grafik pertumbuhan dana kelolaan (asset under management/AUM) dari PT Majoris Asset Management.

Sumber : Bareksa.com

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..