Per September Laba Bersih Bank Jatim Naik 21,18 Persen
Laba bersih mencapai Rp1,01 triliun, ditopang biaya pencadangan yang menurun
Laba bersih mencapai Rp1,01 triliun, ditopang biaya pencadangan yang menurun
Bareksa.com - PT. Bank Jatim Tbk (BJTM) mencatat, perolehan laba bersih hingga September 2017 sebesar Rp1,01 triliun, meningkat 21,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp836 miliar.
Direktur Bank Jatim Su'udi mengungkapkan, kendati pendapatan bunga perseroan menurun, pihaknya masih bisa membukukan pertumbuhan laba. Hal ini disebabkan oleh biaya pencadangan yang menurun signifikan.
Tercatat, hingga September 2017, pendapatan bunga Bank Jatim sebesar Rp3,58 triliun, menurun tipis 0,38 persen (yoy).
Promo Terbaru di Bareksa
"Penurunan pendapatan bunga terjadi karena suku bunga kredit dan simpanan menurun. Namun, biaya pencadangan menurun sehingga laba tetap naik," katanya di Jakarta, Rabu (25 Oktober 2017).
Lebih lanjut, dari sisi kredit, perseroan telah menyalurkan sebesar Rp30,96 triliun, meningkat 3,62 persen (yoy). Dilihat dari segmen kredit, terjadi peningkatan untuk segmen konsumer 8,64 persen. Sedangkan untuk segmen komersial dan UKM masing-masing menurun 6,94 persen dan 2,18 persen.
"Segmen UKM dan komersial menurun karena kami sedang hati-hati supaya tidak terjadi peningkatan provisi," ucapnya.
Ke depan, perseroan akan memfokuskan penyaluran kredit ke segmen konsumer yang dimanfaatkan untuk tujuan produktif. "Jadi, suami yang pegawai bisa meminjam kredit sebagai consumer loan, namun dimanfaatkan lagi untuk tujuan produktif," ucapnya.
Su'udi melanjutkan, di tengah pertumbuhan kredit, perseroan tetap memperhatikan kualitas kredit. Adapun rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sampai September 2017 tercatat sebesar 4,92 persen, sama dengan angka September 2016.
Sampai akhir tahun, perseroan menargetkan NPL bisa berada di angka 3,8 persen. Untuk mencapai hal tersebut, perseroan akan meningkatkan pertumbuhan kredit dan juga mengoptimalkan penagihan dengan membentuk divisi khusus serta melakukan pelelangan.
"Kalau memang perlu kami juga membentuk pencadangan sebesar Rp1,38 triliun," terangnya.
Kemudian dari sisi dana pihak ketiga (DPK) hingga September 2017 bertumbuh menjadi Rp43,98 triliun, bertumbuh 6,86 persen (yoy). Dari DPK tersebut, terjadi pertumbuhan pada tabungan dan deposito sebesar 11,16 persen dan 15,76 persen. Sedangkan giro menurun 2,79 persen.
Dilihat dari rasio keuangan, pada September 2017, return on equity (ROE) sebesar 20,51 persen, net interest margin (NIM) sebesar 6,82 persen, return on asset (ROA) sebesar 3,61 persen, biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) 64,89 persen serta loan to deposit ratio (LDR) 69,79 persen.
Hingga September 2017, Su'udi melanjutkan, pihaknya sudah melakukan banyak inovasi terutama dalam hal pengembangan teknologi informasi dan inovasi produk. Adapun inovasi tersebut adalah layanan sms banking, internet banking dan yang terbaru mobile banking.
Lebih lanjut, Bank Jatim juga melakukan inovasi produk valuta asing. Saat ini, Bank Jatim tidak hanya memiliki deposito valas, tetapi juga memiliki tabungan siklus valas dengan suku bunga kompetitif dan tersedia dalam dua mata uang asing (dolar AS dan Singapura) dan dapat dijadikan coverage pembukaan L/C.
Dalam kredit untuk UMKM, loan agreement Bank Jatim-Pemprov Jatim saat ini tidak hanya disalurkan kepada usaha mikro dan kecil yang bergerak di kegiatan pengolahan tahap pertama hasil produksi sektor primer saja, tetapi juga dapat membiayai di sektor sekunder
Inovasi yang terbaru adalah bancassurance, Bank Jatim bekerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi menjual produk asuransi sekaligus investasi untuk memenuhi kebutuhan finansial jangka panjang nasabah.
Saat ini Bank Jatim memiliki 1.585 layanan yang terdiri dari satu Kantor Pusat, 48 Kantor Cabang, 166 Kantor Cabang Pembantu, 193 Kantor Kas, 191 Kantor Layanan Syariah, 182 payment point, 88 kas keliling, 2 CDM, dan 714 mesin ATM. (K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.