Produsen Es Krim Campina Siap Go Public Tahun Ini
Perseroan bakal melepas sebanyak 30 persen saham ke publik
Perseroan bakal melepas sebanyak 30 persen saham ke publik
Bareksa.com - PT Campina Ice Cream Industry tengah bersiap melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham menjelang akhir tahun ini. Dalam proses tersebut, perseroan bakal melepas 30 persen saham dari modal disetor ke publik.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek indonesia (BEI), Samsul Hidayat menuturkan, Campina Industry masuk dalam antrian (pipeline) perusahaan yang akan melangsungkan IPO saham tahun ini. Perseroan telah melangsungkan presentasi tertutup (mini expose) dengan bursa.
"Aset Campina lebih dari Rp1 triliun," ungkap Samsul kepada Bareksa, Selasa, 24 Oktober 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Dia mengaku tidak mengetahui benar target perolehan dana Campina dari IPO saham, karena bergantung dengan harga jual saham perseroan nantinya. Campina menggunakan buku Juni untuk go public. Artinya, Campina memiliki batas waktu sampai akhir tahun ini untuk melangsungkan IPO saham.
Samsul mengungkapkan, Shinhan Sekuritas Indonesia akan menjadi penjamin emisi (underwriter) IPO saham Campina.
Campina Ice Cream Industry merpakan perusahaan produsen es krim yang berbasis di Surabaya. Perseroan didirikan pada 22 Juli 1972 oleh Darmo Hadipranoto.
Saat ini, perusahaan tersebut terafiliasi dengan emiten produsen susu kemasan, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ). Pada 1994, Sabana Prawirawidjaja yang juga pemegang saham mayoritas Ultrajaya, membeli sebagian saham Campina.
Target IPO di BEI
Hingga saat ini sudah terdapat 27 perusahaan yang telah melangsungkan IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI. Jumlah tersebut mencerminkan 77,1 persen dari target jumlah emiten baru di bursa tahun ini sebanyak 35 perusahaan.
Emiten paling anyar yang mencatatkan sahamnya di BEI adalah PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC). Dalam aksi tersebut, Kapuas Prima berhasil menghimpun dana sebesar Rp147 miliar. Dana IPO saham yang terhimpun sebesar Rp77 miliar dan hasil konversi mandatory convertible bond senilai Rp70 miliar.
Sementara itu, anak usaha PT PP Tbk (PTPP), yakni PT PP Presisi saat ini tengah melakukan bookbuilding IPO saham. Anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) tersebut membidik perolehan dana sebesar Rp1,8-2,3 triliun melalui IPO.
Jumlah perusahaan yang melangsungkan IPO saham di BEI tahun ini diproyeksikan mencapai 36-37 perusahaan, melampaui target bursa sebanyak 35 perusahaan. Saat ini ada terdapat sekitar 10 perusahaan lagi yang masuk dalam pipeline BEI. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan buku April dan Juni saat melakukan IPO saham.
"Yang menggunakan buku April harus IPO 2017, tetapi yang buku Juni bisa IPO pada 2018 tetapi pernyataan efektifnya harus diperoleh 2017," ujar Samsul belum lama ini. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.