Porsi Kredit Perumahan BBTN Tergerus, Kredit Non Perumahan Meningkat
Sebagian besar kredit non perumahan BTN mengalir ke segmen konstruksi
Sebagian besar kredit non perumahan BTN mengalir ke segmen konstruksi
Bareksa.com – Porsi penyaluran kredit perumahan atau housing loan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) harus sedikit tergerus dengan kredit non perumahan atau non housing loan. Hingga kuartal III tahun ini, komposisinya menjadi 90,61 persen dan 9,39 persen.
Berdasarkan catatan Bareksa yang dihimpun dari materi presentasi perseroan, komposisi housing loan dan non housing loan BTN pada periode yang sama tahun lalu adalah 91,09 persen dan 8,91 persen. Artinya, ada perubahan 0,48 poin terhadap masing-masing segmen kredit tersebut.
Namun hal tersebut tidak berarti BTN mengurangi kredit perumahannya. Direktur Utama BTN, Maryono, menyebut, perubahan tersebut terjadi karena KPR non subsidi tumbuh lebih rendah dari KPR subsidi. (Baca : Agustus 2017, Laba Bank Umum Naik 17,67 Persen)
“Di sisi lain, ada pertumbuhan yang lebih kencang dari sektor komersial. Khususnya kredit ke perusahaan BUMN karya,” ujar Maryono, di Jakarta, Senin 23 Oktober 2017.
Maryono menegaskan, meski pihaknya ingin fokus pada kredit perumahan, namun BTN tidak akan meninggalkan kredit non perumahan. Dia beralasan, kategori kredit non perumahan BTN masih tetap berkaitan dengan bisnis inti perseroan karena menyangkut kredit konstruksi.
Begitu pula jika nantinya pemerintah resmi membentuk holding BUMN. “Tetap tidak berubah. Masih ada yang non housing loan,” tambah dia. (Lihat : Transmisi BI 7 Days Reverse Repo Rate ke Suku Bunga Kredit Terus Berlanjut)
Grafik: Perubahan Komposisi Kredit BTN Sejak Q3 2012 – Q3 2017
Sumber: Materi presentasi perseroan, diolah Bareksa
Per September 2017, kredit perumahan BTN tercatat naik 19,32 persen year on year menjadi Rp167,16 triliun. Di segmen ini, KPR subsidi mencatatkan kenaikan paling tinggi atau sebesar 30,78 persen yoy menjadi Rp68,34 triliun. Dengan capaian tersebut, per September 2017, BTN menguasai 96,69 persen pangsa pasar KPR subsidi. (Baca : Masuk Indeks FTSE, Saham Bank BTN dan PGN Dimiliki 2 Reksa Dana Campuran Ini)
Sementara itu, kredit konstruksi dan KPR non-subsidi pun mencetak pertumbuhan positif masing-masing 17,87 persen dan 12,59 persen. Kredit non-perumahan pun turut mencetak kinerja positif.
Pada kuartal III 2017, kredit non-perumahan BTN naik 26,44 persen menjadi Rp17,33 triliun.
Adapun secara total, kredit dan pembiayaan BTN naik 19,95 persen menjadi Rp184,5 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp153,81 triliun.
Pertumbuhan kredit BTN melampaui rata-rata perbankan nasional berdasarkan data bank yang hanya tumbuh 8,3 persen per Agustus 2017.
Pencapaian kredit tersebut mendorong BTN mencatatkan perolehan laba bersih Rp2 triliun atau naik 24 persen dari Rp1,62 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. (Baca : Beban Pencadangan Turun, Laba Bank Diproyeksi Tumbuh)
Maryono mengatakan, dengan pertumbuhan positif bisnis perseroan pada kuartal III 2017 tersebut, perseroan semakin optimistis untuk mencapai target kinerja pada akhir 2017.
“Meski tahun ini diwarnai berbagai tantangan global, namun kami meyakini tetap mampu mencapai target yang telah ditetapkan pada 2017,” jelas Maryono.
Secara rinci, rasio positif keuangan BTN bisa terlihat dari pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 16,95 persen dari Rp5,59 triliun pada September 2016 menjadi Rp6,54 triliun.
Pertumbuhan NII juga didukung beban bunga yang mencatatkan kenaikan yang lebih lambat dibanding peningkatan pendapatan bunga. Beban bunga BTN tercatat hanya tumbuh 9,21 persen. (Baca : Jika Holding Jasa Keuangan Terbentuk, Apa Saja Target dan Agenda Bank BUMN?)
Lanjutkan Program Sejuta Rumah
Maryono menuturkan, pada tahun ini perseroan akan terus berkomitmen menjadi integrator utama Program Satu Juta Rumah. Sejak awal program nasional milik Pemerintah Presiden Joko Widodo tersebut diluncurkan, BTN telah berpartisipasi menyalurkan kredit perumahan untuk 1,53 juta unit rumah atau setara Rp167,86 triliun pada September 2017. Realisasi tersebut telah mencapai lebih dari setengah realisasi total Program Satu Juta Rumah secara nasional.
Per kuartal III 2017, dalam rangka menyukseskan program tersebut, BTN juga telah menyalurkan kredit senilai total Rp50,94 triliun untuk 466.251 unit rumah. Realisasi tersebut terdiri atas penyaluran kredit subsidi untuk 319.798 unit rumah senilai Rp22,2 triliun dan kredit non-subsidi untuk 146.453 unit rumah senilai Rp28,74 triliun.
BTN membidik akan memberikan dukungan pembiayaan perumahan untuk 666.000 unit rumah dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Dengan realisasi pada September 2017, BTN telah mencapai 70 persen dari target. (Lihat : Promosi Uang Elektronik Gratis, BBNI Rogoh Rp 3 Miliar Bagikan 300 Ribu TapCash)
“Kami optimis akan mencapai target realisasi Program Satu Juta Rumah tersebut pada akhir tahun nanti,” tegas Maryono. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.