Dua Faktor Ini Sebabkan Harga Bitcoin Bergerak Sangat Fluktuatif
Sebelumnya, OJK merilis penghentian kegiatan yang dilakukan PT Dunia Coin Digital
Sebelumnya, OJK merilis penghentian kegiatan yang dilakukan PT Dunia Coin Digital
Bareksa.com - Fenomena mata uang digital seperti Bitcoin kembali marak. Yang terbaru, Bitcoin dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab dengan modus investasi. Untungnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bergerak cepat dan langsung merilis penghentian kegiatan yang dilakukan oleh PT Dunia Coin Digital tersebut.
Terutama terkait nilai kepingannya yang sangat berfluktuasi dan bisa meningkat drastis. Harga Bitcoin yang fluktuatif memang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari para Bitcoiners di seluruh dunia. Sebenarnya faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi naik-turunnya harga Bitcoin? (Baca : Bersifat Spekulasi, Ini Cerita Pendiri Bitcoin Indonesia yang Juga Trader Saham)
1. Volume Bitcoin yang tersebar cenderung kecil
Seperti yang telah kita ketahui, harga Bitcoin terbentuk oleh adanya supply dan demand. Jika banyak yang membeli Bitcoin, maka harganya akan naik, begitupun sebaliknya. Volume Bitcoin yang ada di sistem masih tergolong kecil, yaitu 16,6 juta Bitcoin hingga saat ini, mengacu pada situs coinmarketcap.com.
Grafik : Total Peredaran Bitcoin
Sumber : coinmarketcap.com
Hal ini tentu berbeda jauh dengan total keseluruhan jumlah mata uang yang beredar di dunia. Sehingga di tengah keterbatasan peredaran Bitcoin, sangat wajar jika harga Bitcoin berfluktuasi. (Lihat : Dunia Coin Tawarkan Investasi Bodong Pakai Bitcoin)
2. Para Pembeli Bitcoin Cenderung Trader (Membeli Untuk Jangka Pendek)
Para pengguna Bitcoin saat ini kebanyakan hanyalah seorang trader, bukan Bitcoin user yang benar-benar menggunakan Bitcoin untuk bertransaksi atau berbelanja kebutuhan hidupnya. Dapat dimaklumi bahwa menjadi Bitcoin user memang agak sulit karena toko-toko yang menerima Bitcoin masih tergolong sedikit di dunia.
Dampaknya, ketika harga Bitcoin meningkat, mereka akan menjual Bitcoinnya secara bersamaan, sehingga harganya anjlok kembali. Keadaan “Panic Sell” dan “Panic Buy” kerap terjadi karena persepsi yang berbeda-beda dan inilah yang menyebabkan harga Bitcoin menjadi sangat fluktuatif. (AM) (Baca : Usaha Bitcoin Hingga Janji Investasi 30 Persen Seminggu Sudah Disetop)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.