Sejam Terakhir Perdagangan 4 Saham Grup Bakrie Meroket
Nilai transaksi BUMI, BRMS, ENRG, UNSP dijumlah Rp233,8 miliar atau setara dengan 4 persen transaksi Bursa
Nilai transaksi BUMI, BRMS, ENRG, UNSP dijumlah Rp233,8 miliar atau setara dengan 4 persen transaksi Bursa
Bareksa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,35 persen di level 5.950 pada penutupan perdagangan 23 oktober 2017. Namun ada hal yang menarik terjadi pada perdagangan di awal pekan ini.
Beberapa saham lapis tiga bergerak meroket dalam satu jam terakhir termasuk empat saham terafiliasi grup Bakrie. Saham-saham tersebut yaitu saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Jika nilai transaksi keempat saham tersebut dijumlah maka akan didapat Rp233,8 miliar atau setara dengan 4 persen transaksi keseluruhan bursa yang mencapai Rp5,7 triliun hari ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Tabel : Kenaikan Saham-saham Grup Bakrie dan Nilai Transaksi (Rp Miliar)
Sumber : Bareksa.com
Menurut pantauan Bareksa, tidak ada informasi material yang disampaikan dari salah satu perusahaan grup Bakrie ini dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia. Namun adanya sentimen terkait ekspor batu bara ke India bisa jadi menjadi katalis positif bagi para investor.
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melihat adanya peluang kenaikan ekspor batu bara ke India. Hal ini menyusul munculnya isu adanya kekurangan pasokan batu bara sejumlah pembangkit listrik di negara ini.
Dileep Srivastava, Direktur BUMI mengatakan, India menjadi salah satu pasar terbesar BUMI. Setiap tahun, BUMI menjual sekitar 25 juta ton batu bara ke India seiring dengan adanya sejumlah komitmen penjualan untuk sejumlah perusahaan di India.
Mengutip sejumlah pemberitaan media asing, salah satu petinggi perusahaan listrik Rajasthan Urja Vikas Nigam, Kajod Lal Meena mengatakan, kekurangan pasokan batu bara membuat empat stasiun pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di India terganggu operasionalnya.
Akibat kekurangan pasokan tersebut, hanya ada 11 unit power plant yang beroperasi dari total 19 pembangkit yang ada. Sehingga, kapasitas produksi listrik di wilayah Rajasthan anjlok 2.900 megawatt (MW) menjadi hanya 4.940 MW. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.