BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Transmisi BI 7 Days Reverse Repo Rate ke Suku Bunga Kredit Terus Berlanjut

20 Oktober 2017
Tags:
Transmisi BI 7 Days Reverse Repo Rate ke Suku Bunga Kredit Terus Berlanjut
Gubernur BI Agus Martowardojo menyampaikan hasil rapat Dewan Gubernur di Jakarta, 17 Februari 2015. Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

BI secara agresif sudah menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps

Bareksa.com - Kendati, Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI 7 Days Reverse Repo Rate di level tetap, 4,25 persen, namun transmisi kebijakan ke suku bunga simpanan dan kredit diharapkan tetap terjadi. Hal ini untuk merespons penurunan suku bunga acuan yang terjadi pada periode sebelumnya.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, menjelaskan pada periode Januari 2016 hingga September 2017, BI sudah menurunkan suku bunga acuan (BI 7 Days Reverse Repo Rate) sebesar 200 basis poin (bps).

Dari penurunan suku bunga tersebut, transmisi ke suku bunga simpanan sudah mencapai 160 bps atau 80 persen dari policy rate. Sedangkan transmisi ke suku bunga kredit sudah mencapai 123 bps atau mencapai 62 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Transmisi kebijakan tersebut, menurut Dody akan terus berlanjut, terutama untuk suku bunga kredit. Sebab perbankan saat ini sedang melakukan konsolidasi sehingga transmisi sedikit tertunda.

“Konsolidasi di industri perbankan memang belum selesai, namun pada kuartal keempat, diharapkan konsolidasi bisa berjalan lebih cepat sehingga suku bunga kredit bisa menurun lebih cepat,” ujar dia di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.

Apalagi, dalam dua bulan terakhir, BI secara agresif sudah menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Dody mengungkapkan, penurunan suku bunga acuan tersebut sudah berdampak pada suku bunga instrumen keuangan di bawah 12 bulan seperti pasar uang antar bank (PUAB), JIBOR dan instrumen di operasi moneter.

“Untuk suku bunga kredit dan simpanan memang tidak sebesar PUAB, penurunan untuk suku bunga kredit diprediksi bisa memakan waktu 3-4 triwulanan,” ucap dia.

Stabilitas Sistem Keuangan

Ke depan, BI akan tetap mempertahankan stance kebijakan netral. Stance kebijakan ini dilakukan dengan memperhatikan stabilitas sistem keuangan dan makro ekonomi. Sementara dari sisi stabilitas sistem keuangan, pada Agustus 2017 tercatat sehat.

Hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang mencapai 23,1 persen pada Agustus 2017. Sementara rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) tercatat likuid di angka 23,4 persen.

Lebih lanjut, dari sisi rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross tercatat membaik di angka 3 persen pada Agustus 2017. Sementara NPL net di angka 1,4 persen.

Pertumbuhan kredit juga mulai membaik, yakni mencapai 8,3 persen (yoy) pada Agustus 2017, meningkat dibandingkan Juli 2017 yang mencapai 8,2 persen (yoy).

Sementara dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), tercatat sedikit menurun, yakni mencapai 9,6 persen (yoy) pada Agustus 2017, lebih rendah dibandingkan Juli 2017 yang mencapai 9,7 persen (yoy).

“DPK yang melambat bukan menunjukkan penurunan yang substansial, karena pada kuartal keempat, perbankan akan mendapatkan likuiditas yang memadai akibat belanja pemerintah yang mulai meningkat pada kuartal keempat,” ucap dia.

Biaya Dana

Menanggapi mengenai transmisi suku bunga kredit, Direktur PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), Iman Nugroho Soeko, juga memprediksi, BI 7 Days Reverse Repo Rate akan tetap pada bulan ini.

Pihaknya juga akan terus melanjutkan transmisi suku bunga acuan ke suku bunga simpanan, namun tetap menyesuaikan dengan batas maksimal (capping) yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan.

Sedangkan transmisi ke suku bunga kredit, pihaknya akan memperhatikan biaya dana (cost of fund/CoF) terlebih dahulu. ”Kalau CoF bisa menurun secara berkesinambungan maka kami bisa menurunkan suku bunga kredit sesuai dengan skenario BI,” kata dia.

Lebih lanjut, Presiden Direktur PT. Bank OCBC NISP Tbk (NISP), Parwati Surjaudaja, mengungkapkan pihaknya terus menurunkan suku bunga kredit. Bahkan selama 2017, penurunan suku bunga kredit di OCBC NISP lebih besar dibandingkan suku bunga simpanan.

”Penurunan ini akan terus berlanjut apabila risiko kredit membaik,” terang dia. (K09)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua