Bareksa.com – Pasar obligasi domestik mencatatkan kinerja positif sepanjang September 2017. Hal itu seiring dengan turunnya yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun (sebagai benchmark) yang mencerminkan adanya kenaikan permintaan di pasar obligasi sehingga mendongkrak kenaikan harga.

Sepanjang September 2017, imbal hasil obligasi tersebut telah turun 3 persen ke level 6,45 persen pada akhir September 2017, dibandingkan posisi sebelumnya di level 6,65 persen pada akhir Agustus 2017.

Kenaikan harga obligasi dari sisi global didorong oleh data perekonomian Amerika seperti US Non Farm Payroll dan Unemployment Rate yang melambat momentum pertumbuhannya, sehingga belum sesuai dengan ekspektasi pasar dan membuat pergerakan yield US Treasury juga bergerak di level 2,1 – 2,3 persen.

Adapun dari sisi domestik data makroekonomi Indonesia yang terus membaik dan langkah Bank Indonesia yang kembali menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate dari 4,5 persen menjadi 4,25 persen membuat pasar obligasi domestik menjadi sangat atraktif di mata investor.

Selama bulan September 2017, kepemilikan investor asing di obligasi pemerintah bertambah sebesar Rp 34,1 triliun dari Rp785,1 triliun di akhir Agustus 2017 menjadi Rp819,4 triliun di akhir September 2017.

Adapun pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sepanjang bulan September 2017 bergerak di kisaran Rp13.307 per dolar AS. Positifnya kinerja yang ditorehkan pasar obligasi sepanjang September 2017 turut pula mendorong kinerja industri reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap.

Sepanjang September 2017, indeks reksa dana pendapatan tetap telah membukukan return sebesar 1,45 persen per 29 September 2017. Adapun salah satu reksa dana pendapatan tetap dengan catatan return cukup tinggi adalah reksa dana Majoris Obligasi Utama Indonesia.

Reksa dana kelolaan PT Majoris Asset Management ini berhasil mencatatkan return 1,04 persen sepanjang bulan September. Secara year to date kinerja reksa dana Majoris Obligasi Utama Indonesia mencatatkan kenaikan 10,29 persen, di atas return indeks acuannya yang sebesar 8,79 persen (per 29 September 2017).

Grafik Perbandingan Return Reksa Dana Majoris Obligasi Utama Indonesia dan Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Year to Date (YTD) per 29 September 2017.

Sumber : Bareksa.com

Sejak peluncurannya, reksa dana Majoris Obligasi Utama Indonesia telah mencatatkan kenaikan sebesar 19,1 persen. Berdasarkan fund factsheet September 2017, alokasi aset reksa dana ini mencapai 93 persen pada obligasi, yang didominasi obligasi Pemerintah. Sementara alokasi pada cash dan deposito adalah sebesar 7 persen.

Sebagai informasi, strategi investasi reksa dana dengan menjaga durasi portofolio obligasi pada level medium, dengan terus mencari peluang trading menggunakan pendekatan durasi. Adapun alokasi pada corporate bond tetap dijaga sebagai buffer pada saat volatilitas pasar meningkat. (AM)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..