Asing Lepas TLKM Rp5,06 Triliun, Ini Analisa Teknikal Saham Telkom
TLKM pada perdagangan kemarin menempati posisi pertama saham dengan nilai transaksi terbesar mencapai Rp1,68 triliun
TLKM pada perdagangan kemarin menempati posisi pertama saham dengan nilai transaksi terbesar mencapai Rp1,68 triliun
Bareksa.com - Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pada perdagangan rabu 18 Oktober 2017 kembali mengalami tekanan. TLKM ditutup melemah 100 poin (2,27 persen) ke level Rp 4.300 per saham.
TLKM pada perdagangan kemarin menempati posisi pertama saham dengan nilai transaksi terbesar mencapai Rp1,68 triliun atau setara hampir 20 persen dari keseluruhan nilai transaksi yang terjadi di bursa.
Tekanan jual investor asing terus berlanjut pada saham ini, tercatat kemarin investor asing masih membukukan net sell sebesar Rp1,02 triliun. Alhasil selama Oktober ini investor asing telah melepas saham TLKM kurang lebih senilai Rp5,06 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Pada perdagangan kemarin investor asing banyak keluar melalui broker-broker antara lain J.P Morgan (BK) senilai Rp 224,43 miliar, kemudian Morgan Stanley (MS) senilai Rp 204,93 miliar, dan Macquarie Capital (RX) senilai Rp 199,35 miiliar.
Fundamental TLKM
Sumber : Bareksa.com
Berdasarkan analisis Bareksa, secara fundamental sebenarnya kinerja TLKM masih cukup baik. Pada semester pertama tahun ini TLKM berhasil membukukan laba Rp17,5 triliun atau tumbuh 19,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,7 triliun.
Pencapaian tersebut didukung peningkatan pada sisi top linenya (pendapatan) yang mengalami peningkatan 13,4 persen menjadi Rp 64 triliun dari sebelumnya Rp 56,4 triliun.
Teknikal TLKM
Sumber : Bareksa.com
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan saham TLKM terlihat memasuki fase downtrend setelah support level di Rp4.310 berhasil ditembus pada perdagangan kemarin, bahkan sempat menyentuh level terendah di Rp4.190.
Penurunan yang disertai dengan volume yang tinggi mengindikasikan saham ini masih mengalami distribusi jual cukup besar. Selain itu investor asing yang terus melepas saham TLKM semakin berpotensi membuat saham ini tertekan.
Pergerakan saham TLKM yang berada di bawah indikator simple moving average periode 5 dan 10 hari serta garis yang terlihat turun mengkonfirmasi bahwa saham ini telah memasuki fase downtrend. Meskipun di sisi lain indikator stochastic telah memasuki area oversold di level 25, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya potensi technical rebound jangka pendek. Level support krusial TLKM saat ini berada di Rp4.010 dan resisten terdekat di level Rp4.490.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.