Luhut Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Tembus 5,2 Persen
Ekonomi Indonesia bisa saja tumbuh 6,1 persen jika pemerintah hanya memperhatikan pembangunan di Pulau Jawa
Ekonomi Indonesia bisa saja tumbuh 6,1 persen jika pemerintah hanya memperhatikan pembangunan di Pulau Jawa
Bareksa.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dapat mencapai 5,2 persen. Hal itu karena ditopang oleh program prioritas yang telah mulai jalan dengan baik, antara lain; infrastruktur jalan, trans Papua, bandara dan tol laut.
Dia mengungkapkan sektor maritim sudah berjalan dengan baik. Tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, bisa memangkas biaya logistik Indonesia yang dikenal sangat tinggi.
“Banyak hal sudah kita jalankan, penyelesaian pembangunan bandara, pelabuhan, destinasi wisata, dan lainnya,” katanya di Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Sebenarnya, kata dia, ekonomi Indonesia bisa saja tumbuh 6,1 persen apabila pemerintah hanya memperhatikan pembangunan di Pulau Jawa. Tetapi, Presiden Joko Widodo memilih untuk menjalankan Program Indonesia sentris, pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, pembangunan di daerah pinggiran. (Baca : Pemerintahan Jokowi Kaji Blended Finance untuk Biayai Infrastruktur)
Terkait dengan potensi ekonomi, Menko Luhut menjelaskan potensinya yang besar. Masalahnya adalah bangsa Indonesia dianggap belum mengolahnya dengan benar.
“Jangan melulu konflik internal, masalah kita di depan besar dan itu yang harus kita selesaikan agar ekonomi tumbuh dan masyarakat sejahtera. Kita harus bertarung dengan dunia luar untuk meyakinkan investor, naruh duit di sini,” jelas Luhut.
Indonesia, lanjut Luhut, punya potensi besar dan memiliki tingkat pertumbuhan tinggi. Terlebih setelah 2014, Presiden Jokowi mengambil keputusan untuk mengelola sektor maritim secara lebih serius. (Lihat : Ini Rincian Pencapaian Ekonomi Pemerintahan Jokowi - JK dalam 3 Tahun)
Ini akan memberikan dampak pertumbuhan lebih baik lagi. “Pembentukan Menko Kemaritiman terlambat. Kenapa? Seharusnya ini dari dulu, sehingga bisa mengekspoitasi potensi yang ada, untuk kesejahteraan masyarakat, “ jelasnya.
Beberapa daerah bahkan memiliki tingkat pertumbuhan melebihi pertumbuhan nasional. Contohnya adalah Sulawesi Tengah bisa tumbuh 9,88 persen. “Ini karena ada Morowali, terkait tambang nikel yang tumbuh bagus. Harganya lagi tinggi,” katanya. (AM) (Baca : Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi - JK Klaim Ciptakan 3,4 Juta Lapangan Kerja)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.