Tiga Petinggi Trada Maritime Kompak Mengundurkan Diri Jelang RUPSLB
Tiga orang tersebut terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris, dan Direktur Utama
Tiga orang tersebut terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris, dan Direktur Utama
Bareksa.com – Tiga petinggi di jajaran manajemen PT Trada Maritime Tbk (TRAM) mengundurkan diri dari jabatan mereka, menjelang rapat umum pemegang saham luar biasa pekan ini. Langkah pengunduran diri mereka juga terjadi sebelum terwujudnya rencana penambahan modal perseroan seiring perubahan lini bisnis utama.
Dua komisaris dan satu direktur Trada Maritime telah mengundurkan diri dari jabatan mereka pada tanggal yang sama yakni 12 Oktober 2017. Menurut keterangan Ismail, Direktur Utama Perseroan pada hari ini, Selasa, 17 Oktober 2017, Kris Hidayat Sulistio mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama perseroan disusul oleh Aris Munandar yang menjabat sebagai Komisaris. (Baca Juga : Jelang RUPSLB, Harga Saham TRAM Menguat 6,7 Persen)
Sementara itu, berdasarkan keterbukaan informasi tersebut, Asnita Kasmy juga mengajukan pengunduran diri sebagai Direktur Utama. Dengan pengunduran diri tersebut, berdasarkan penelusuran Bareksa, maka jajaran direksi perseroan hanya tersisa Ismail sebagai Direktur utama dan Komisaris tersisa Ida Bagus Oka Nila selaku Komisaris Independen.
Promo Terbaru di Bareksa
Pengunduran diri tersebut terjadi saat perusahaan ini sedang dalam proses melakukan aksi korporasi yakni Penambahan Modal dengan HMETD guna membeli saham SMR Utama Tbk (SMRU) dari PT Lautan Rizki Abadi. Untuk merealisasikan hal itu, perseroan pun berencana menggelar penawaran umum terbatas (PUT) 1 dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana terkumpul Rp6 triliun.
Sebelum itu, manajemen akan meminta restu lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). (Baca Juga : TRAM Akan Akuisisi 3 Perusahaan Senilai Rp 6 Triliun, Ini Kinerja Keuangannya)
Rencananya, menurut keterbukaan informasi, TRAM akan menggunakan Rp2,48 triliun dana rights issue untuk akuisisi dan penyertaan modal kepada PT Semeru Infra Energi (SIE) dan PT Black Diamond Energi (BDE). Kedua perusahaan ini merupakan pemegang saham tidak langsung dari PT Gunung Bara Utama (GBU).
Sebelumnya, kesepakatan awal akuisisi dengan pemegang saham GBU telah diteken pada 27 Juli 2017, yang berawal dari ketidakmampuan GBU dalam melunasi utang kepada anak usaha TRAM yakni PT Jelajah Bahari Utama (JBU). Adapun perjanjian sewa kapal antara GBU dan JBU telah diteken sejak 2013.
Kemudian, TRAM akan memakai sebanyak Rp3,12 triliun untuk membeli sisa saham SMRU sebanyak-banyaknya 6,24 miliar saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 49,9 persen. (Baca Juga : TRAM Kuasai Mayoritas Saham SMRU, Ini Prospek Usaha Trada Maritime di Batu Bara)
Sisa dari penggunaan dana hasil PUT 1 tersebut akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan atau anak perusahaan. "Dalam rangka PUT ini, akan terdapat pembeli siaga dalam pelaksanaannya, yaitu PT Graha Resources," terang Asnita Kasmy, Direktur TRAM. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.