Saham INVS Akan Delisting, Inovisi Tidak Punya Pendapatan Hingga Juni 2017
Sebagai informasi, jumlah saham INVS yang beredar di publik sebesar 29,38 persen per Juni 2017
Sebagai informasi, jumlah saham INVS yang beredar di publik sebesar 29,38 persen per Juni 2017
Bareksa.com – Saham PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) terpaksa harus dihapus pencatatannya (forced delisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kinerja operasional yang tidak jelas hingga membuat keuangannya hancur menjadi salah satu alasan yang membuat emiten ini terpaksa harus didepak dari Bursa.
Berdasarkan surat tanggal 27 September lalu, Bursa mengumumkan delisting saham INVS atau penghapusan daftar saham yang bisa dibeli oleh masyarakat di bursa efek. BEI memberikan tenggat waktu perdagangan di pasar negosiasi selama 20 hari, terhitung 25 September 2017 hingga 20 Oktober 2017. Selanjutnya Inovisi akan efektif delisting pada 23 Oktober 2017.
Inovisi belum membukukan pendapatan pada semester I-2017 sehingga perusahaan pun merugi sebesar Rp17,44 miliar. Mengacu pada laporan keuangan yang dirilis Jumat (13 Oktober 2017), menunjukkan pada semester I-2016, INVS berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp27,06 miliar. Namun, di periode sama tahun ini INVS belum berhasil membukukan pendapatan.
Promo Terbaru di Bareksa
Lantaran tak ada pendapatan, bottom line perusahaan yang mempunyai lini bisnis penyewaan barge atau tongkang ini membukukan kerugian pada tahun lalu. Kerugian pada laba periode berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp17,44 miliar per Juni 2017. Namun, nilai kerugian turun 80,44 persen dibandingkan semester I-2016 yang mencapai Rp89,2 miliar.
Grafik : Pendapatan dan Laba Bersih INVS (Rp Miliar)
Sumber : Laporan Keuangan, diolah Bareksa
Investor Nyangkut
Berdasarkan data historis, harga saham INVS sempat berada di level Rp2.000-an pada tahun 2011 dan 2013 sebelum akhirnya terjun di area Rp100-an pada tahun 2015 hingga akhirnya saham tersebut masih disuspen sampai saat ini.
Saham INVS sudah dihentikan sementara perdagangannya (disuspen) lebih dari dua tahun. Hal ini pun membuat banyak investor yang masih memegang saham INVS terjebak dan tidak bisa mencairkan uang mereka.
Sebagai informasi, jumlah saham INVS yang beredar di publik sebesar 29,38 persen per Juni 2017. Dengan kapitalisasi pasar terakhir sebelum sahamnya disuspensi sebesar Rp1,16 triliun, maka nilai yang dimiliki oleh publik sebesar Rp343 miliar.
Grafik : Pergerakan Harga Saham INVS Sejak 2010
Sumber : Bareksa.com
Mengutip DetikFinance, seorang investor bernama Suryawan Nyoto masih memegang 15 juta lembar saham INVS di harga Rp135-145. Jika dihitung uangnya yang nyangkut di saham itu senilai Rp2- 2,17 miliar.
Merasa mengetahui betul kondisi perusahaan, Suryo melalui salah satu media sosial yang berisi para investor pasar modal mengundang pemegang saham INVS untuk bergabung dalam grup WhatsApp yang dia bentuk. Grup yang dibentuknya itu bertujuan untuk memperjuangkan nasib para pemegang saham, bahkan Suryo juga memasukan nomor Direktur dan Corporate Secretary INVS Dimas Anugrah dalam grup tersebut. Hal itu agar manajemen bisa langsung menjelaskan jika ada perkembangan terkini. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.