Saham TLKM Rontok, Asing Jual Rp619 Miliar, Kenapa?
Saham TLKM tercatat sebagai saham yang paling banyak dijual asing
Saham TLKM tercatat sebagai saham yang paling banyak dijual asing
Bareksa.com- Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) anjlok pada perdagangan hari ini, Rabu 11 Oktober 2017 terdorong aksi jual investor asing. Penurunan harga saham perusahaan telekomunikasi milik negara tersebut juga seiring dengan perlambatan kinerja keuangan perseroan.
Harga saham TLKM hari ini ditutup turun 2,8 persen menjadi Rp 4.400 dibandingkan harga penutupan sebelumya Rp 4.530. Investor asing mencatat penjualan bersih (net sell) saham ini senilai Rp 619 miliar.
TLKM menjadi salah satu saham yang paling banyak dijual oleh investor asing pada hari ini di Bursa Efek Indonesia. Sebagai salah satu saham dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar, saham TLKM ikut menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,48 persen ke 5877 hari ini. Total net sell asing di Bursa hari ini mencapai Rp762 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Harga Saham TLKM Intraday
Sumber: Bareksa.com
Saham TLKM tercatat sebagai saham yang paling banyak dijual asing hingga Rp619 miliar. Angka ini cukup jauh jika dibandingkan net sell yang dicatatkan berikutnya oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) senilai Rp41 miliar.
Adapun saham lainnya yang banyak dijual asing adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebesar Rp39 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp32 miliar dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebesar Rp28 miliar.
Tabel: 5 Saham Yang Paling Banyak Dijual Asing
Sumber: Bareksa.com
Dari pantauan Bareksa, asing paling bayak keluar melalui broker Morgan Stanley (MS) dengan menjual 419 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp4.367,1 per saham senilai Rp183,3 miliar.
Nilai transaksi yang dilakukan oleh MS setara 17 persen jika dibandingan seluruh transaksi saham TLKM yang mencapai Rp1,07 triliun.
Sementara itu penjual terbesar saham TLKM berikutnya adalah UBS Securities (AK) yang menjual 304 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp4.382,2 per saham senilai Rp133,4 miliar.
Deutsche Securities (DB) juga melepas saham TLKM sebanyak 219 ribu lot saham senilai Rp96 miliar. Credit Suisse (CS) dan Nomura Indonesia (FG) juga ikut melepas saham TLKM masing-masing sebesar Rp 80 dan Rp75 miliar.
Kinerja Keuangan
Sementara itu, dalam laporan keuangan terakhir perusahaan pada kuartal II-2017, pertumbuhan pendapatan perusahaan melambat menjadi 13 persen dari sebelumnya 16 persen.
Grafik: Pertumbuhan Pendapatan dan Laba TLKM
Adapun pendapatan perusahaan pada semester I-2017 mencapai Rp 64 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp56,5 triliun. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.