Bareksa.com - Pada perdagangan selasa, 10 Oktober 2017 harga saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) ditutup melemah 7 poin (3,46 persen) di level Rp 195 per saham. Saham BUMI menjadi saham yang cukup ramai diperdagangkan kemarin hingga menempati peringkat ketiga saham yang paling banyak ditransaksikan dari sisi volume yang mencapai 3,1 juta lot dengan nilai transaksi Rp 62 miliar. (Baca : Saham BUMI Kembali Tembus Rp 200, Broker Ini Borong Lebih dari Rp 10 Miliar)

Pergerakan Saham BUMI 10 Oktober 2017

Sumber : Bareksa.com

Pergerakan saham BUMI cukup fluktuatif dalam beberapa hari terakhir, setelah sempat turun tajam pada awal Oktober lalu dengan menyentuh level Rp 173 per saham atau melemah 13,06 persen, keesokan harinya pun BUMI berhasil rebound hingga menguat 19,07 persen di level Rp 206 per saham.

Selama Oktober 2017, broker yang terpantau mengoleksi saham BUMI antara lain PT Deutsche Sekuritas Indonesia (DB) dengan net buy sebesar 849 ribu lot, kemudian PT Waterfront Sekuritas Indonesia (FZ) dengan net buy sebesar 396 ribu lot, berikutnya PT Samuel Sekuritas Indonesia (IF) dengan net buy sebesar 360 ribu lot. (Lihat : Dua Hari Melompat 24 Persen, Apakah Saham BUMI Mulai Rebound?)

Analisa Teknikal BUMI

Sumber : Bareksa.com

Berdasarkan analisis Bareksa,secara teknikal saat ini posisi harga saham BUMI sudah termasuk di area bottom serta masih tertahan di atas garis simple moving average periode 10 hari membuka peluang saham ini untuk menguat. (Baca : Diborong Asing, Saham BUMI Kembali Meroket 5,8 Persen)

Tekanan jual pada perdagangan kemarin juga tidak disertai dengan volume yang terlalu besar, dibandingkan hari sebelumnya yang mengalami kenaikan disertai dengan volume yang lebih tinggi.

Indikator relative strength index saat ini masih berada di sekitaran area oversold tepatnya di level 43 menandakan saham ini masih berpotensi menguat dalam jangka pendek. Level support kuat BUMI saat ini berada di level Rp 166 dan resisten terdekat di level Rp 266 per saham. (Lihat : Usulan Harga Batu Bara Kelistrikan Ditolak, Kinerja Saham BUMI Terdampak?)