Biaya Kartu Uang Elektronik Gratis, Saldo Tetap Bayar
BI dan BUJT akan menggratiskan biaya e-money pada periode 17-31 Oktober 2017
BI dan BUJT akan menggratiskan biaya e-money pada periode 17-31 Oktober 2017
Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan bank penerbit dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berencana untuk menggratiskan biaya kartu uang elektronik pada periode 17-31 Oktober 2017. Namun, masyarakat tetap diharuskan untuk mengisi saldo di kartu tersebut.
"Jadi bukan dibagikan gratis, tetapi masyarakat tetap harus beli isi saldonya," ujar Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Pungky Wibowo di Jakarta, Rabu (11 Oktober 2017).
Promo Terbaru di Bareksa
Dia mengungkapkan, untuk menyukseskan program elektronifikasi jalan tol pada 31 Oktober 2017, pihaknya sudah memberikan diskon e-money atau uang elektronik sejak 17-31 September 2017. Pada periode tersebut, biaya kartu dipotong 50 persen atau menjadi Rp 10 ribu.
Pada masa gratis biaya kartu nanti, biaya pembuatan kartu akan ditanggung oleh bank penerbit dan BUJT. Adapun rinciannya adalah Rp 10 ribu dari bank penerbit dan Rp 10 ribu dari BUJT.
Dengan adanya program penggratisan biaya kartu tersebut, masyarakat lebih mudah menggunakan uang elektronik di jalan tol. Sampai saat ini, dia menyebutkan, penetrasi uang elektronik jalan tol untuk wilayah Jabodetabek mencapai 84-88 persen. Sedangkan untuk tingkat nasional mencapai 80 persen.
"Penetrasinya ditingkatkan terus dari 62-63 persen pada September 2017 menjadi 84-88 persen seperti saat ini," jelasnya.
Sampai saat ini, sudah ada lima bank yang resmi menjadi bank penerbit uang elektronik untuk jalan tol, yaitu PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dan PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA). Menurut rencana, pada Desember 2017 akan ditambah tiga penerbit lagi, yakni PT. Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT. Bank Mega Tbk (MEGA), dan PT. Bank DKI.
"Kalau ada bank lain yang ingin silahkan," tegasnya.
Sementara itu, mengenai dana mengendap di uang elektronik, menurut Pungky tidak bisa digunakan untuk membiayai kredit. Pasalnya, dana tersebut termasuk dalam neraca on balance sheet atau dipergunakan untuk kewajiban segera.
"Sifat kartu uang elektronik yang unregistered itu seperti uang kertas, kalau hilang jadi mau apa," paparnya. (K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.