BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : ADHI akan Raih Dana Rp 5 Triliun, Pajak e-Commerce 10 Persen

11 Oktober 2017
Tags:
Berita Hari Ini : ADHI akan Raih Dana Rp 5 Triliun, Pajak e-Commerce 10 Persen
Ratusan kendaraan melintas di samping proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) di Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Markerting sales PPRO Rp 2,2 T, RHB Sekuritas tangani 5 IPO, ACES tambah 4 gerai

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan media, hari ini, Rabu, 10 Oktober 2017;

PT Adhi Karya Tbk (ADHI)

ADHI bakal memperoleh dana Rp 5 triliun. Dana ini merupakan pembayaran dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) atas pengerjaan proyek light rail transit (LRT) Fase I. Hingga akhir 2017, diperkirakan masih ada lagi dana sekitar Rp 1 triliun yang bakal dikeluarkan untuk LRT.

Promo Terbaru di Bareksa

Sejak awal tahun, dana yang telah ADHI keluarkan Rp 4 triliun. Sepanjang 2017, ADHI bakal menalangi investasi LRT sekitar Rp 5 triliun. Nilai inilah yang bakal dibayarkan KAI dan pembayaran dilakukan pada Desember.

KAI tengah melakukan leverage atas penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2 triliun. KAI memperoleh dana ini pada Juli lalu. LRT merupakan proyek multiyears dengan total nilai investasi hingga Rp 25 triliun.

Pajak e-Commerce

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak sedang mematangkan aturan baru tentang tata cara pungutan pajak bagi perdagangan daring atau online dan ditargetkan selesai bulan depan. Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi menjelaskan calon beleid pajak e-commerce ini lebih banyak mengatur mengenai tata cara pemungutan dan pembayaran pajak, sebab tidak ada objek baru dalam aturan pajak e-commerce.

Salah satu poin penting aturan pajak e-commerce ini adalah memanfaatkan jasa pihak ketiga untuk memungut dan melaporkan pajaknya. Tidak hanya menugaskan toko online menjadi pemungut pajak, Ditjen Pajak akan melibatkan perusahaan jasa kurir sebagai pemungut pajak.

Alhasil, pelaku bisnis e-commerce akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas barang yang dijual sebesar 10 persen.

PT PP Properti Tbk (PPRO)

Hingga kuartal III 2017, PPRO meraih marketing sales atau pendapatan pra penjualan Rp 2,2 triliun. Jumlah ini mencerminkan 75 persen dari target perseroan hingga akhir tahun ini Rp 2,9 triliun. Marketing sales PPRO di kuartal ketiga ini naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal III 2016, perusahaan mencatatkan marketing sales Rp 1,5 triliun. Untuk mencapai target di akhir 2017, PPRO menyiapkan beberapa proyek yang dapat meningkatkan marketing sales. PPRO meluncurkan beberapa proyek di kuartal terakhir tahun ini.

RHB Sekuritas Indonesia

Sekitar 5 perusahaan siap melakukan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2018 dengan bantuan RHB Sekuritas. Presiden Direktur RHB Sekuritas Indonesia Chan Kong Ming, mengatakan saat ini pihaknya sudah mendapatkan mandat sebagai penjamin emisi penawaran umum perdana saham dari 5 perusahaan.

Kelima perusahaan tersebut berencana melantai di bursa saham pada tahun depan. Lima perusahaan bergerak di beberapa sektor seperti konsumer, konstruksi, dan makanan dengan nilai IPO berkisar antara Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Tahun ini RHB Sekuritas sudah membawa dua perusahaan melantai di bursa, yakni PT Buyung Poetra Sembada Tbk dan PT Hartadinata Abadi Tbk.

PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)

ACES masih terus melancarkan ekspansi. ACES berencana membuka empat unit gerai lagi hingga akhir tahun ini, terutama masih di Pulau Jawa. Sepanjang tahun berjalan, ACES sudah menambah 11 unit gerai anyar. Lokasi gerai baru masih didominasi di Jawa.

Tahun ini, ACES menyiapkan Rp 300 miliar untuk membuka gerai. ACES ingin membuka 15 unit gerai baru sepanjang 2017. Tapi perseroan belum bisa memastikan nilai investasi pembukaan per gerai, karena tergantung luas gerai ritel yang dibangun.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua