Reklamasi Pulau G Kembali Diizinkan, Kenapa Saham APLN Justru Melemah?
Manajemen tidak dapat memberi klarifikasi atas berita terkait surat yang ditandatangani oleh Luhut Binsar Pandjaitan
Manajemen tidak dapat memberi klarifikasi atas berita terkait surat yang ditandatangani oleh Luhut Binsar Pandjaitan
Bareksa.com – Pemerintah kembali memberi titik terang bagi proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta yang menjadi berita positif bagi pengembang, termasuk PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Namun, berita tersebut tidak lantas menjadi sentimen positif bagi saham emiten properti ini di Bursa Efek Indonesia pada hari ini 6 Oktober 2017.
Moratorium reklamasi 17 Pulau di Pesisir Utara Jakarta telah resmi dicabut oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Pencabutan moratorium ini diketahui setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima surat pemberitahuan bernomor S-78-001/02/Menko/Maritim/X/2017.
Dalam surat itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mencabut surat yang sebelumnya dilayangkan oleh lembaga itu terkait moratorium 17 pulau karena dianggap pembangunannya tidak sesuai dengan tata kelola dan izin lingkungan yang berlaku.
Promo Terbaru di Bareksa
Berkaitan dengan hal ini, Agung Podomoro tidak merespon banyak. "Manajemen tidak dapat memberi klarifikasi atas berita terkait surat yang ditandatangani oleh Bapak Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Kemaritiman dan Ibu Siti Nurbaya Bakar selaku Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan," tulis F. Justini Omas selaku Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia hari ini.
Hingga 5 Oktober 2017, PT Muara Wisesa Samudra (MWS) sebagai pengembang Pulau G dan anak usaha dari Agung Podomoro juga belum menerima pemberitahuan resmi mengenai telah dicabutnya sanksi untuk Pulau G.
Anak usaha Agung Podomoro ini sebelumnya juga memperoleh putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) yang juga memenangkan Pemprov DKI Jakarta dalam perkara tersebut di tingkat banding di bulan Agustus silam.
Artinya, Agung Podomoro sebenarnya telah memeroleh restu secara hukum untuk melanjutkan reklamasi di Pulau G, pulau buatan dengan luas sekitar 161 hektare dan berlokasi di wilayah utara Jakarta. Mengutip laporan keuangan per Juni 2017, jumlah tercatat aset reklamasi Pulau G adalah sebesar Rp 2,54 triliun.
Harga saham
Terlepas dari kabar positif tersebut, harga saham APLN terpantau melemah pada perdagangan hari ini di bursa. Hingga penutupan perdagangan hari ini, saham APLN ditutup di level Rp290 per lembar atau melemah 2 persen. Melemahnya saham APLN menggambarkan bahwa para investor tidak melalukan aksi beli yang signifikan di perdagangan akhir pekan ini.
Grafik : Pergerakan Intraday Saham APLN
Sumber : Bareksa.com
Selain itu, pelemahan ini wajar terjadi setelah dalam jangka waktu yang lebih panjang saham APLN sudah menguat lebih tinggi. Sejak September 2017 hingga perdagangan kemarin, saham APLN telah menguat sebesar 25,4 persen dari harga Rp236 menjadi Rp 296 per saham.
Grafik : Performa Pertumbuhan Saham APLN 1 Bulan
Sumber : Bareksa.com
Analis Bareksa melihat, meski melemah di penutupan perdagangan saat ini, harga APLN saat ini sudah terbilang tinggi mengingat adanya kenaikan hingga 25 persen hanya dalam satu bulan. Oleh karena itu, dapat diasumsikan harga saham APLN saat ini sudah lebih dahulu merespon keadaan putusan terkait Pulau G atau harga APLN saat ini sudah priced in di kalangan investor. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.