BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Pemerintah Resmi Luncurkan ORI014, 19 Lembaga Keuangan Jadi Agen Penjual

29 September 2017
Tags:
Pemerintah Resmi Luncurkan ORI014, 19 Lembaga Keuangan Jadi Agen Penjual
A teller at a money changer counts Indonesian rupiah banknotes in Jakarta November 13, 2015.REUTERS/Garry Lotulung

ORI014 akan ditawarkan pada 29 September – 19 Oktober 2017

Bareksa.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan resmi meluncurkan penawaran obligasi negara ritel (ORI) seri ORI014. Pemerintah berharap memperoleh dana Rp 20 triliun dari peluncuran produk tersebut, meskipun agen penjual memperkirakan penjualan sebesar Rp 13,4 triliun.

Direktur Jenderal Ppengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan, mengungkapkan pemerintah menawarkan ORI014 dengan kupon sebesar 5,85 persen.

ORI014 akan ditawarkan pada 29 September – 19 Oktober 2017. Sementara tanggal penjatahan dan setelmen masing-masing akan berlangsung pada 23 dan 25 Oktober 2017.

Promo Terbaru di Bareksa

“Minimum pembelian Rp 5 juta maksimal Rp 3 mliar. Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada 15 November 2017,” ujar dia di Jakarta, Jumat, 29 September 2017.

Tingkat kupon yang ditetapkan Kementerian Keuangan berdasarkan yield surat utang tenor tiga tahun di pasar sekunder. Dia juga memandang bahwa saat ini faktanya tren suku bunga sedang turun. (Baca : Sesuai Prediksi, ORI 014 Tawarkan Kupon Terendah Sepanjang Masa)

Robert memandang tren bunga rendah terdorong oleh tingkat inflasi di bawah 4 persen. Dengan tingkat inflasi tersebut, maka kupon ORI014 dianggap masih menarik untuk investor.

Setelah membeli ORI014, investor tidak dapat langsung menjualnya. Pemerintah menetapkan holding periode selama dua periode pembayaran kupon sehingga ORI014 mulai dapat dipindahbukkan pada 15 Desember 2017.

Sebanyak 19 lembaga keuangan akan menjadi agen penjual ORI014, jumlah itu terdiri atas 18 bank dan satu perusahaan sekuritas. Ke-19 lembaga keuangan tersebut adalah Panin Bank, BRI, BCA, DBS, Citi Bank CIMB Niaga, Bank Mega, BNI, Bank Mandiri, Danamon, Standard Charted, OCBC NISP, Commonwealth Bank, ANZ, Permata Bank, HCBC, Maybank, BTN dan Trimegah Sekuritas. (Lihat : BUMN Didorong Manfaatkan Pasar Global untuk Terbitkan Obligasi Rupiah)

Kupon Lebih Rendah

Direktur Surat Utang DJPPR Kementerian Keuangan, Loto Srianita Ginting, mengungkapkan kupon ORI teranyar pemerintah memang lebih rendah dibanding produk ORI yang telah diterbitkan. Hal itu tidak terlepas dari peningkatan fundamental ekonomi Indonesia peningkatan peringkat (upgrade rating).

Saat ini ada masih ada potensi rating investasi Indonesia meningkat setelah Moody’s dan Fitch memberikan outlook positif. Semakin rendah tingakat kupon ORI tentu akan positif bagi masyarakat karena bisa meminjam uang lebih murah.

Dia menekankan bahwa government bond adalah acuan untuk membentuk harga. Kupon surat utang negara Indonesia juga bukan yang termurah di regional saat ini.

“Diandingkan Vietnman saja kita lebih mahal,” terang dia.

Loto melanjutkan, surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun Indonesia saat ini berkupon sekitar 6 persen sedangkan Vietnam 5 persen. Tingkat kupon SUN Indonesia juga masih jauh lebih mahal dibandingkan Malaysia, Singapura dan Thailand.

Dia juga berhara kepemilikan asing pada surat utang Indonesia semakin terdiversifikasi. Menurut Loto, semakin terdiversikasi investor asing maka kemungkinan sell offnya semakin kecil. (Baca : Neraca The Fed Dikurangi Bulan Depan, Ini Dampak ke Arus Modal Negara Berkembang)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,92

Up0,45%
Up4,28%
Up7,56%
Up8,65%
Up19,15%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,59

Up0,42%
Up4,45%
Up7,00%
Up7,43%
Up2,51%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.080,08

Up0,60%
Up4,04%
Up7,13%
Up7,77%
--

Capital Fixed Income Fund

1.845,41

Up0,53%
Up3,95%
Up6,71%
Up7,40%
Up16,95%
Up40,32%

Insight Renewable Energy Fund

2.272,15

Up0,82%
Up3,96%
Up6,62%
Up7,24%
Up20,21%
Up35,65%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua