Meroket 4 Kali Lipat Jelang Akusisi Bank Muamalat, Bagaimana Kinerja PADI?
Eveline dan Edy mulai melepas kepemilikan di saham PADI
Eveline dan Edy mulai melepas kepemilikan di saham PADI
Bareksa.com – Harga saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) meroket hampir empat kali lipat dalam waktu dua bulan terdorong rencana akuisisi 51 persen saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk senilai Rp 4,5 triliun. Apakah kenaikan harga saham itu seusai dengan kinerja?
Secara fundamental, kinerja operasional PADI hingga paruh pertama 2017 menunjukkan perbaikan signifikan. Perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 32 miliar pada semester I 2017, setelah pada periode yang sama tahun lalu rugi Rp 395 juta.
Angka tersebut juga merupakan perolehan terbesar dalam 5 tahun terakhir, terdorong tingginya pendapatan perusahaan yang sebesar Rp 40,5 miliar. (Baca : Bank Muamalat Proses Penambahan Modal Baru, Ini Pergerakan Saham PADI)
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja Keuangan Hingga Semester Pertama 2017
Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan
Nantinya kepemilikan PADI atas Bank Muamalat diharapkan semakin menunjang kinerja operasional PADI. Sebab Bank Muamalat merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia
Selain itu, rencana PADI mengambilalih Bank Muamalat sempat meramaikan perbincangan di kalangan pelaku pasar. Apalagi, Direktur Utama Minna Padi Djoko Joelijanto.sempat mengatakan bahwa kabar tersebut hanyalah rumor belaka. (Lihat : Jalan Panjang PADI Kuasai Bank Muamalat, Ada Indikasi Insider Trading?)
Namun yang namanya rumor, kerap membuat sebuah saham bergerak liar. Hal itu juga yang sempat dialami saham PADI. Bahkan muncul nama Setiawan Ichlas yang memborong lebih dari 1 miliar saham PADI pada harga rendah.
Yang terbaru, dua pemegang saham PADI yakni Eveline Listijosuputro dan Edy Suwarno melakukan penjualan dan pembelian saham PADI. Per Juni 2017, Eveline merupakan pemegang 21,55 persen saham PADI, sementara Edy memiliki 5,46 persen.
Maka per 20 September 2017, kepemilikan Eveline di PADI hanya tersisa 11,31 persen. Sementara, Edy yang bertransaksi sampai 8 September 2017 hanya menyisakan kepemilikan 4,59 persen. Yang menarik dari transaksi saham PADI oleh Eveline dan Edy adalah, keduanya membeli dengan harga murah dan menjualnya pada harga tinggi. (Baca : OJK Belum Terima Pengajuan Izin Akuisisi PADI atas Bank Muamalat)
Sementara broker yang tercatat sebagai top buyer antara lain Phintraco Sekuritas (AT) dengan nilai pembelian Rp 6,3 miliar pada harga rata-rata Rp 1.095,3 per saham, kemudian Minna Padi Investama (MU) dengan nilai pembelian Rp 5,9 miliar pada harga rata-rata Rp 1.031,4 per saham, serta Mirae Asset Securities (YP) dengan nilai pembelian Rp 4,7 miliar pada harga rata-rata Rp 1.195,6 per saham. (Baca : Minna Padi akan Kuasai Bank Muamalat, Bagaimana Prospek Kinerja PADI?)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.