Harga Saham Bumi Resources Merosot di Bawah Rp 200, Bagaimana Prospek BUMI?
Sepanjang tahun lalu, BUMI meroket 456 persen, sepanjang 2017 anjlok 30,5 persen
Sepanjang tahun lalu, BUMI meroket 456 persen, sepanjang 2017 anjlok 30,5 persen
Bareksa.com - Harga saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) pada perdagangan Selasa, 26 September 2017 kemarin, masih melanjutkan pelemahan yang cukup dalam. Saham anak usaha Grup Bakrie itu ditutup di level Rp 189 atau melemah 7,35 per saham dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yang ditutup di level Rp 204 per saham.
Penurunan tersebut semakin membuat kinerja saham BUMI semakin negatif. Tercatat, sepanjang Bulan September saham BUMI telah tergerus kurang lebih 17 persen. Namun di sisi lain, asing masih mencatatkan net buy selama September sebesar Rp 98 miliar.
Alhasil, secara year to date saham BUMI telah mengalami penurunan sekitar 30,5 persen hingga penutupan Selasa, kemarin. (Baca : Setelah 11 Bulan Meroket, Kini Saham BUMI Ambrol hingga di Bawah Rp 200)
Promo Terbaru di Bareksa
Kondisi ini jelas berbanding terbalik dengan pergerakan saham BUMI selama 2016 lalu yang mencatatkan kenaikan fantastis sebesar 456 persen akibat rencana restrukturisasi utang BUMI yang berjalan cukup lancar.
Padahal, secara kinerja operasional BUMI sudah menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan yang tercermin pada laporan laba ruginya hingga semester pertama 2017. (Lihat : Diborong 4,5 Juta Lot di Pasar Negosiasi, Saham BUMI Laku di Harga Premium)
Kinerja Keuangan BUMI
Sumber : BUMI
Hingga paruh pertama 2017, BUMI mampu membukukan laba bersih sebesar US$ 148 juta, jauh lebih baik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang masih mengalami rugi bersih sebesar US$ 11 juta.
Capaian tersebut antara lain ditunjang oleh kebangkitan harga batu bara sejak awal 2016, serta dampak dari restrukturisasi utang BUMI yang terlihat jelas pada pos beban bunga dan keuangan yang mengalami penurunan signifikan. (Baca : Saham BUMI Tertekan 2,68 Persen, Investor Tunggu Harga Jual Saham Treasury?)
Pergerakan Saham BUMI
Sumber : chartnexus
Berdasarkan analisis Bareksa, saat ini saham BUMI diperdagangkan pada rasio harga saham terhadap laba bersih per saham (P/E) 2,8 kali , jauh lebih rendah dari rata-rata industri yang berada di angka 7,12 kali. Hal ini menandakan harga saham BUMI sudah tergolong cukup murah.
Secara teknikal, BUMI masih mengalami downtrend serta belum menunjukkan tanda-tanda akan terjadinya rebound. Support level berada di Rp 171 serta resistance level terdekat di Rp 226 per saham. (Lihat : BUMI Melonjak 10,8 Persen Jelang Jualan Saham Treasury, Diborong Broker Ini)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.