Bunga Deposito Berpeluang Turun Jadi 5 Persen, Bagaimana Peluang Bunga Kredit?
Bank BUKU III disarankan membatasi suku bunga deposito maksimal 6,5-6,6 persen
Bank BUKU III disarankan membatasi suku bunga deposito maksimal 6,5-6,6 persen
Bareksa.com - Pasca Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI 7 days Reverse (Repo) Rate, suku bunga deposito diprediksi akan terus menurun. Bahkan dalam 1-2 tahun mendatang, suku bunga deposito diprediksi berada di angka 5 persen, dari posisi rata-rata saat ini sekitar 6,25 persen.
Direktur Utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan tren inflasi terus menurun sehingga suku bunga acuan BI mengikuti dan turun hingga ke angka 4,25 persen. Penurunan suku bunga acuan ini bisa menyebabkan penurunan suku bunga deposito.
"Suku bunga deposito diprediksi akan terus menurun, hingga 5 persen dalam 1 - 2 tahun mendatang," katanya, di Jakarta, Selasa, 26 September 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Penurunan suku bunga deposito ini, kata Kartika, menyebabkan penempatan investasi di deposito tidak lagi menguntungkan. Akibatnya, investor saat ini mulai melirik instrumen investasi lain, mulai dari yang berisiko rendah hingga berisiko tinggi. (Baca : Ditopang Pemangkasan Suku Bunga Acuan BI, Return Reksa Dana DOKU Melambung)
"Saat ini, investasi di unit link, produk pasar uang, produk currency asing, emas atau produk berisiko tinggi sudah mulai dilirik," ungkapnya.
Presiden Direktur PT. Bank Central Asia (BBCA), Tbk Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan, pasca BI menurunkan suku bunga acuan, pihaknya juga berencana menurunkan suku bunga deposito sebesar 50 basis poin. Dia juga menilai, dengan adanya penurunan suku bunga acuan BI dan inflasi yang terjaga, suku bunga deposito perbankan bisa berada di bawah 5 persen.
"Tentu saja bisa (suku bunga deposito) 5 persen,"terang dia. (Lihat : Suku Bunga BI Turun, 4 Faktor Ini Dorong Yield Obligasi di Area Premium 6,27%)
Bunga Deposito BBCA Saat Ini di Bawah 5,5 Persen
Apalagi, saat ini, suku bunga deposito yang ditawarkan BBCA sudah berada di bawah 5,5 persen. Tercatat, suku bunga deposito BCA yang ditawarkan sejak 1 September 2017, paling tinggi mencapai 5,5 persen untuk simpanan di atas Rp 2 miliar dengan tenor 3 bulan. Sedangkan suku bunga deposito terendah BCA adalah untuk simpanan di bawah Rp 2 miliar dengan tenor 1 bulan, yakni hanya 4,5 persen.
Mengenai suku bunga spesial (special rate), menurut Jahja, sampai saat ini sudah tidak ada lagi di BCA. Suku bunga tersebut memang sempat ada, namun ketika ada program amnesti pajak. "Bedanya juga sekitar 0,25-0,5 persen,” kata dia.
Mengenai dampak penurunan bunga deposito terhadap suku bunga kredit, dia mengungkapkan tidak terlalu besar dampaknya. Namun di BCA, sejak awal sudah menurunkan suku bunga kredit 2-3 persen. (Baca : Suku Bunga BI Turun Jadi 4,25 Persen, Peluang Bunga Kredit Turun Makin Terbuka)
Ada Ruang Penurunan Bunga Deposito
Presiden Direktur PT. Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Tigor M. Siahaan, menjelaskan kemungkinan suku bunga deposito berada di level 5 persen selalu ada. Namun harus dilihat faktor-faktor yang bisa mengikuti hal tersebut tersebut seperti dari sisi risk-free rate pemerintah, tren inflasi, situasi global dan hal lainnya.
“Ruang untuk penurunan suku bunga selalu ada, dari BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memiliki arah yang sama, kami di Bank CIMB Niaga juga mengikuti pasar terkait penurunan suku bunga deposito,” kata dia.
Presiden Direktur PT. Bank Mayapada International Tbk (MAYA), Hariyono Tjahjarijadi, mengungkapkan penurunan suku bunga deposito ke level 5 persen bisa saja terjadi. Namun hal tersebut membutuhkan waktu dan terpenuhinya beberapa komponen.
Kesepakatan bank-bank himpunan milik negara (Himbara) yang akan menerapkan bunga spesial maksimal 6,35 persen, menurut dia akan mengerek turun suku bunga simpanan di level bank buku lain. “Misalnya bank BUKU III juga akan membatasi suku bunga maksimal di level 6,5-6,6 persen,” jelas dia. (Lihat : BI Kembali Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 4,25 Persen, Ini Alasannya)
Bunga Kredit bisa Satu Digit
Dengan adanya hal tersebut, maka suku bunga kredit pada kuartal I atau II tahun depan bisa berada di level satu digit. Tetapi dengan catatan, kondisi likuiditas stabil dan permintaan kredit tidak melonjak drastis. “Juga dipengaruhi oleh besaran inflasi yang terjaga dan indikator keuangan lain yang juga baik,” ujar Hariyono.
Berdasarkan data uang beredar yang diterbitkan BI pada Juli 2017, tercatat rata-rata suku bunga kredit perbankan menurun 4 basis poin (bps) dari bulan sebelumnya menjadi 11,73 persen. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 3,6, dan 12 bulan tercatat masing-masing 6,56 persen, 6,89 persen dan 7,04 persen. (Baca : OJK Kaji Pencabutan Batas Atas Bunga Deposito, Ini Potensi Dampaknya)
Nilai tersebut menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 6,62 persen, 6,95 persen dan 7,05 persen. Sedangkan untuk suku bunga simpanan 1 dan 24 bulan tercatat naik dari 6,3 persen dan 6,95 persen menjadi 6,32 persen dan 6,96 persen. (K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.