Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Pada Juli 2017, NPL bank umum sebesar 3 persen, menurun dibandingkan Juli 2016 yang sebesar 3,18 persen
Pada Juli 2017, NPL bank umum sebesar 3 persen, menurun dibandingkan Juli 2016 yang sebesar 3,18 persen
Bareksa.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perolehan laba bersih bank umum pada Juli 2017 sebesar Rp 76.87 triliun. Nilai tersebut meningkat 18.53 persen dibandingkan periode Juli 2016 yang mencapai Rp 64.85 triliun.
Berdasarkan data statistik perbankan yang diterbitkan OJK pada 19 September 2017, bank BUKU IV dan bank BUKU III mencatat peningkatan pertumbuhan. Sementara bank BUKU I dan BUKU II mencatat penurunan.
Tercatat, laba bank BUKU III dan BUKU IV melonjak masing-masing 20,99 persen ke angka Rp 21,21 triliun dan 22,78 persen ke angka Rp 47,69 triliun. Sedangkan untuk bank BUKU I dan BUKU II justru anjlok 35,31 persen dan 7,54 persen ke angka Rp 500 miliar dan Rp 6.62 triliun.
Pendapatan bunga masih menjadi kontributor utama perolehan laba bank umum, yakni mencapai Rp 417.13 triliun, meningkat 5,68 persen (year on year/yoy). Selain itu, dikontribusi pula dari pendapatan selain bunga, yakni Rp 140,7 triliun yang menurun tipis dibandingkan Juli 2016 yang mencapai Rp 141,27 triliun. (Baca : OJK Kaji Pencabutan Batas Atas Bunga Deposito, Ini Potensi Dampaknya)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Sementara dari cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) pada Juli 2017 masih terhitung tinggi, yakni di angka Rp 152,81 triliun, meningkat dari Rp 139,91 triliun pada Juli 2016. Walaupun rasio kredit bermasalah bank (non performing loan/NPL) sudah mulai menurun. Pada Juli 2017, NPL bank umum sebesar 3 persen, menurun dibandingkan Juli 2016 yang sebesar 3,18 persen.
Presiden Direktur PT. Bank OCBC NISP Tbk (NISP), Parwati Surjaudaja, menjelaskan tahun ini, pihaknya masih melihat pertumbuhan laba masih sesuai dengan target awal. ”Tahun ini kami targetkan laba di kisaran 10-15 persen,” katanya di Jakarta belum lama ini. (Baca : NPL Turun, Ini Alasan Laba Perbankan Diperkirakan Membaik pada akhir 2017)
Mengenai risiko kredit, dia menilai masih menjadi fokus utama pada tahun ini. Akibatnya, NISP masih fokus dalam meningkatkan pencadangan. (K09)
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.124,59 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.111,51 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.896,77 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.088,21 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.030,5 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang