Menteri Rini Putuskan Inalum akan Akuisisi 41,64 Persen Saham Freeport Indonesia
Kementerian BUMN bersama financial avisor dan lawyer sedang menyiapkan timing maupun cara valuasi saham Freeport
Kementerian BUMN bersama financial avisor dan lawyer sedang menyiapkan timing maupun cara valuasi saham Freeport
Bareksa.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah meminta PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) untuk mengambil sekitar 41,64 persen saham divestasi PT Freeport Indonesia. Keputusan tersebut membuat kementerian tidak perlu menunggu terbentuknya holding BUMN tambang untuk mengakuisisi saham Freeport.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian BUMN sedang dalam proses mengakuisisi saham Freeport. Dia berharap akuisisi saham Freeport Indonesia bisa tuntas akhir tahun depan.
“Kita dengan financial avisor dan lawyer sedang menyiapkan timing maupun cara valuasi,” terangnya di Jakarta, Rabu, 20 September 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Rini melanjutkan, perlu diputuskan cara valuasi nilai saham Freeport Indonesia karena selama ini cara valuasi antara pemegang saham Freeport dan BUMN berbeda-beda.
Menurut Rini, pada dasarnya cara untuk mengakuisisi saham Freeport Indonesia tidak membutuhkan holding. Namun, dia menjelaskan bahwa proses holding BUMN tambang akan selesai sebelum akhir tahun. (Baca : Akuisisi Saham Freeport oleh Holding BUMN Tambang Masih Terganjal di DPR)
Valuasi Saham Freeport
Berdasarkan kalkulasi versi Freeport, 100 persen saham Freeport Indonesia setara US$ 15,9 miliar dengan mempertimbangkan nilai cadangan dengan masa kontrak hingga 2041. Angka itu setara Rp 208,8 triliun.
Dari angka itu, maka nilai 51 persen saham Freeport Indonesia adalah US$ 8,11 miliar atau setara Rp 106 triliun. Sehingga 41,64 persen saham Freeport Indonesia setara US$ 6,62 miliar atau sekitar Rp 86,9 triliun.
Angka itu jauh di atas kalkulasi versi pemerintah. Berdasarkan kajian Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), kalkulasi pemerintah atas 100 persen saham Freeport Indonesia adalah US$ 5,9 miliar atau Rp 77,5 triliun.
Dari angka itu, nilai 51 persen saham Freeport Indonesia adalah US$ 3,01 miliar atau sekitar Rp 39,5 triliun. Sedangkan nilai 41,64 persen saham Freeport Indonesia dikalkulasi sebesar US$ 2,46 miliar atau setara Rp 32,3 triliun.
"Meski begitu, regulasi baru tidak memuat acuan penghitungan saham, melainkan hanya mengatur formulasi penentuan nilai saham divestasi berdasarkan harga pasar yang wajar," ujar Direktur Eksekutif CITA, Yustinus Prastowo. (Baca : Valuasi Freeport Indonesia Lebih Mahal Dibanding Freeport-McMoRan? Ini Ulasannya)
Ekuitas Inalum
Dilihat dari laporan keuangan Inalum akhir tahun lalu, jumlah ekuitas perseroan tercatat sebesar US$ 1,53 miliar dengan total liabilitas sebesar US$ 90,6 juta. Kondisi keuangan Inalum membuat perseroan masih memiliki ruang untuk me-leverage keuangannya melalui pinjaman.
Sementara, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin belum lama ini menjelaskan bahwa holding BUMN tambang memiliki cukup dana untuk mengakuisisi saham divestasi Freeport Indonesia. Selain itu, holding tambang akan bersinergi dengan perbankan BUMN untuk menyelesaikan masalah pembiayaan. (Lihat : Budi Gunadi Sadikin Jadi Dirut Inalum, Holding BUMN Tambang Terbentuk Tahun Ini)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.