BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Mantan Bos PGN Ditunjuk Jadi Dirut Semen Indonesia, Lima Direksi SMGR Dirombak

16 September 2017
Tags:
Mantan Bos PGN Ditunjuk Jadi Dirut Semen Indonesia, Lima Direksi SMGR Dirombak
Pabrik Semen Indonesia di Rembang. (Bareksa)

Hendi merupakan mantan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

Bareksa.com – Pemegang saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) resmi menunjuk Hendi Prio Santoso sebagai Direktur Utama perseroan yang baru. Hendi merupakan mantan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Keputusan tersebut diambil dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) Semen Indonesia di Jakarta, Jumat, 15 September 2017. Hendi menggantikan posisi Direktur Utama sebelumnya, Rizkan Chandra yang meninggal dunia pada pertengahan tahun ini.

“Pemegang saham menyetujui untuk mengangkat Hendi Prio Santoso sebagai Direktur Utama,” jelas Komisasris Utama SMGR, Sutiyoso, di Jakarta, 15 September 2017.

Selanjutnya, pemegang saham memberhentikan lima jajaran direksi, yakni Rizkan Chandra, Darmawan Junaidi, Budi Siswoyo, Aunur Rosyidi dan Johan Samudra. Kemudian perseroan mengangkat Fadjar Judisiawan, Benny Wendry, Doddy Sulasmon Diniawan dan Tri Abdisatrjo sebagai direktur.

Selain mengganti jajaran direksi, dalam RUPSLB tersebut pemegang saham perseroan menyepakati penetapan saham seri A Dwiwarna Republik Indonesai dan standardisasi anggaran dasar BUMMN terbuka.

Pemegang saham juga menyetujui ratifikasi Menteri BUMN yang wajib dikukuhkan oleh BUMN terbuka.

Finalisasi Akuisisi Perusahaan Semen Bangladesh

Sementara itu, Semen Indonesia tengah mefinalisasi proses pengambilalihan perusahaan semen asal Bangladesh. Akuisisi perusahaan tersebut diproyeksikan tuntas akhir tahun ini. “Kita sedang mempersiapkan beberapa hal,” ujar Direktur SMGR, Ahyanizzaman.

Yani memastikan bahwa perseroan bakal menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan tersebut. Namun dia masih enggan menyatakan angka pasti kepemilikan saham Semen Indonesia nantinya.

Perusahaan asal Bangladesh tersebut merupakan perusahaan pengolah semen yang mendistribusikan produknya di Bangladesh. Kapasitas pengolahan semen di perusahaan tersebut di bawah 2 juta ton per tahun.

Selain sedang mefinalisasi akuisisi pabrik semen, perseroan juga masih memproses akuisisi perusahaan building material. Namun, Yani menjelaskan bahwa fokus perseroan saat ini adalah mengakuisisi perusahaan semen di Bangladesh terlebih dahulu.

Penjualan Semen hingga Agustus

Kinerja penjualan domestik perseroan hingga Agustus 2017 tumbuh 4,1 persen atau sebeasr 16,88 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 16,23 juta ton. Sementara total penjualan semen perseroan tumbuh 9 persen atau sebesar 19,96 juta ton dibanding periode sama tahun lalu 18,3 juta ton.

Hingga Agustus tahun ini, volume penjualan ekspor perseroan mencapai 1,25 juta ton atau melonjak 249,5 persen dibanding Agustus tahun lalu 360.417 ton. Tujuan ekspor di antaranya ke Malaysia, Filipina, Timor Leste, Bangladesh, Maladewa, Sri Lanka, Kuwait serta Australia.

Menurut Ketua Aosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso, tahun ini penjualan semen dalam negeri dari ekspor diperkirakan mencapai 68 juta ton. Sementara kapasitas produksi domestik diperkirakan mencapai 100 juta ton sehingga terdapat kelebihan pasokan semen dalan negeri sekitar 30 juta ton atau 30 persen dari kapasitas nasional.

Dalam kondisi kompetisi domestik sangat ketat, perseroan masih mampu mempertahankan dominasi pangsa pasar dalam negeri sebesar 41,1 persen.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua