Kemenkeu Tunjuk Bareksa dan 8 Lembaga Pasarkan SBN Ritel Secara Online
Tujuannya untuk mempermudah akses masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel
Tujuannya untuk mempermudah akses masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel
Bareksa.com – Kementerian Keuangan telah menunjuk 6 bank, 1 perusahaan efek dan 2 perusahaan jasa keuangan berbasis teknologi (financial technology/Fintech), sebagai peserta proyek percontohan pengembangan sistem penjualan Surat Berharga Negara (SBN) untuk investor ritel secara online. Dua perusahaan Fintech yang ditunjuk adalah PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dan Investree.
Perbankan yang dilibatkan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Permata Tbk (BNLI), dan PT Bank DBS Indonesia. Adapun perusahaan efek tersebut adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia.
“Penunjukan dalam rangka kerja sama pilot project tersebut dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kick-off meeting bertempat di Ruang Auditorium Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR),” ungkap Direktur Jenderal PPR, Robert Pakpahan, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 12 September 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Hadir dalam kick-off meeting tersebut Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Teknologi Informasi, Direktur Surat Utang Negara, DJPPR, Direktur Pembiayaan Syariah, DJPPR, Direktur Pengelolaan Kas Negara, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan, DJPB, perwakilan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dan perwakilan Pusat Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek), Sekretariat Jenderal Kemenkeu. (Baca juga : Jadi Yang Pertama, Bank Permata Layani Jual Beli Obligasi via Internet Banking)
Terobosan Penjualan SBN Ritel Secara Online
Menurut Robert, pengembangan sistem penjualan secara online ini merupakan suatu terobosan yang dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan jaringan internet dalam proses penjualan SBN ritel sekaligus memberikan alternatif atas mekanisme penerbitan SBN ritel yang ada saat ini.
“Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat harus dapat dimanfaatkan pemerintah untuk memperluas jangkauan basis investor SBN di dalam negeri dengan mempermudah akses masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel,” ujarnya.
Selain itu, adanya calon mitra distribusi baru yakni perusahaan Fintech juga dalam rangka menjawab perkembangan teknologi informasi terkini.
Robert menyatakan penjualan SBN ritel secara online sejalan dengan Inisiatif Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan (IS RTBK Kemenkeu) dengan tema “Peningkatan Partisipasi Masyarakat dengan Pengembangan Jalur Distribusi SBN Ritel secara Online”.
Tujuannya untuk mempermudah akses masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel, memperluas basis investor domestik dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif. “Diharapkan sistem penjualan SBN ritel secara online ini dapat diimplementasikan di 2018,” katanya. (Lihat juga : Dana Investasi BPJS TK Sudah Terkumpul Rp 288 Triliun, 50 Persen Ada di SBN)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.