MIKA Tersangkut Kasus Bayi Debora, Ini Analisis Arus Kas RS Mitra Keluarga
Dilema bisnis rumah sakit, jangka waktu penyembuhan semakin cepat tapi pendapatan dari pelanggan berkurang
Dilema bisnis rumah sakit, jangka waktu penyembuhan semakin cepat tapi pendapatan dari pelanggan berkurang
Bareksa.com - PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) kini tengah ramai menjadi perbincangan setelah kasus bayi Tiara Debora Simanjorang yang meninggal dunia yang diduga karena adanya penelantaran sebagai pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan di RS Mitra Keluarga, Kalideres Jakarta Barat. Buntut dugaan tersebut, hari ini pihak manajemen RS dipanggil oleh Kementerian Kesehatan, setelah Senin kemarin dipanggil oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Menilik Aliran Arus Kas (Cashflow) RS Mitra Keluarga
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan hingga semester I 2017, aliran arus kas perusahaan cenderung memburuk dari 2016 ke 2017. Penurunan pendapatan arus kas operasi terjadi disebabkan antara lain berasal dari menurunnya penerimaan kas dari pelanggan, namun sebaliknya pembayaran karyawan, beban usaha, serta pajak badan usaha justru meningkat dibanding tahun lalu.(Baca juga : MIKA Terseret Kasus Bayi Debora, Ini Efeknya ke Prospek Bisnis RS Mitra Keluarga)
Promo Terbaru di Bareksa
Arus kan investasi meningkat hingga 200 persen mayoritas disebabkan oleh adanya penempatan aset keuangan sebesar Rp 343 miliar, perolehan aset tetap Rp 109 miliar, serta penempatan investasi jangka pendek dan penambahan aset lain masing-masing Rp 43,5 miliar dan Rp 8,8 miliar.
Akibat dari penurunan pendapatan operasional disertai meningkatnya pengeluaran berupa investasi menyebabkan kas perusahaan turun 46,1 persen menjadi Rp 1,26 triliun. (Lihat juga : MIKA Tersangkut Kasus Bayi Debora, Ini Langkah Manajemen RS Mitra Keluarga)
Tabel : Perbandingan Akun cashflow (Rp Miliar)
Sumber : Laporan Keuangan, diolah Bareksa
Menilik Key Performance Index MIKA (Q1-17)
Mengutip presentasi perusahaan yang dipaparkan dalam kegiatan public expose marathon Bursa efek Indonesia, hingga akhir maret 2017 beberapa indikator terlihat melemah meski secara pendapatan dan laba bersih perusahaan cenderung melemah tipis. (Baca Juga : RS Mitra Keluarga Terseret Kasus Bayi Debora, Ini Analisis Fundamental MIKA)
Sumber : Perusahaan
Penurunan terbesar disumbangkan oleh pos-pos seperti jumlah hari rawat inap, jumlah hari rawat, serta Tingkat kepenuhan hunian atau Bed Occuppancy Rate (BOR). Hal tersebut meski berdampak kurang baik dari sisi bisnis namun di sisi lain memberikan kesan bagus bagi dampak sosial, dikarenakan waktu yang diperlukan untuk menyembuhkan suatu penyakit cenderung lebih cepat dibanding kuartal I tahun lalu. (Baca juga : Tersangkut Kasus Bayi Debora, Saham MIKA Ambrol 4,3 Persen, Asing Jual Rp 1,7 M)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.