Bareksa.com - Harga saham PT Indika Energy Tbk (INDY) telah melonjak 992 persen dalam 1,5 tahun terakhir menjadi Rp 1.330 dari sebelumnya hanya Rp 134 per saham, terdorong kinerja perusahaan yang cemerlang dalam setahun terakhir.

Grafik: Pergerakan Harga Saham INDY 1 Maret 2016- 4 September 2017

Sumber: Bareksa.com

Pergerakan saham INDY tidak lepas dari catatan kinerjanya dalam enam bulan pertama di 2017. Pada periode ini, Indika mencatat laba Rp 682 miliar dari sebelumnya rugi Rp 296 miliar,. Kenaikan laba ditopang penjualan yang juga naik 28 persen dari Rp 4,7 triliun menjadi Rp 6 triliun.

Salah satu poin penting Indika dalam mencatat laba adalah bagian laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas yang mencapai Rp 4 triliun. Angka ini naik 18,3 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,38 triliun.

Kinerja keuangan Indika yang positif juga didukung dengan niat perseroan untuk melunasi sebagian utangnya. Belakangan, Indika menerbitkan obligasi bertenor 5 tahun (5NC3) senilai US$ 265 juta dengan kupon 6,875 persen dan imbal balik penawaran kembali (reoffer yield) sebesar 6,95 persen.

Melalui penerbitan obligasi ini, Indika melakukan pembiayaan kembali obligasi yang jatuh tempo Tahun 2018 dan memperpanjang rata-rata umur jatuh tempo utangnya.

Grafik: Pergerkan Laba/Rugi Perusahaan dan Pendapatan INDY Kuartal III 2013- 2017

Sumber: Bareksa.com

Catatan-catatan keuangan Indika bukan satu-satunya alasan mengapa saham INDY menjadi sorotan investor. Lihat saja rasio harga saham terhadap laba per saham (Price to Earning Ratio/PER) INDY.

PER INDY hanya berada pada level 5,2 kali. Seperti kita ketahui, semakin tinggi nilai PER, maka semakin mahal harga saham relatif terhadap labanya.

Harga saham INDY masih relatif lebih murah dibandingkan PER saham lainnya seperti PT Delta Dunia MakmurTbk (DOID) sebesar 33,3 kali, PT Harum Energy Tbk (HRUM) sebesar 13,86 kali, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 9,92 kali, PT Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar 8,05 kali dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sebesar 7,9 kali.

Grafik: PER Emiten Batu Bara

Sumber: Data diolah