BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : MEDC Terbitkan Obligasi Rp 566 Miliar, JPFA Buyback Saham

06 September 2017
Tags:
Berita Hari Ini : MEDC Terbitkan Obligasi Rp 566 Miliar, JPFA Buyback Saham
Salah satu kilang minyak Medco Energi Internasional Tbk (Company)

Pabrik II SMBR Sudah Bisa Beroperasi Penuh dengan kapasitas 1,85 juta ton per tahun

Bareksa.com – Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di ekonomi global, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 6 September 2017.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

JSMR akan berfokus memuluskan rencana pembiayaan ekspansi tahun ini. Sebab pembangunan sejumlah jalan tol membutuhkan dana besar. Ada dua aksi korporasi yang menjadi fokus JSMR, yakni global bond dan project bond.

Promo Terbaru di Bareksa

Dalam project bond yang sedang dalam proses OJK, JSMR akan menawarkan tol JORR W2. Manajemen berharap, baik global bond maupun project bond dapat selesai tahun ini. Menurut manajemen, dalam pembangunan jalan tol merupakan proyek investment cost. Pada awal mula operasional tol, margin akan cenderung negatif.

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

MEDC akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap VI Tahun 2017 senilai Rp 566,5 miliar. Obligasi ini akan diterbitkan dengan jangka waktu 5 tahun dan indikasi tingkat bunga sekitar 10,5 - 11 persen. Obligasi ini diberikan peringkat idA+ (Single A Plus) dari Pefindo.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

JPFA kembali melakukan aksi buyback alias membeli kembali saham. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia Selasa, 5 September 2017, JPFA membeli kembali 200 ribu saham di harga rata-rata Rp 1.165 per saham. Artinya, JPFA mengeluarkan dana Rp 233 juta untuk menarik kembali saham tersebut.

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR)

SMBR mulai memasuki babak baru dalam memproduksi semen di Indonesia setelah pabrik II perseroan beroperasi penuh. Pabrik II yang baru dapat berproduksi dengan kapasitas sebesar 1,85 juta ton per tahun, sehingga produksi perseroan akan bertambah 92,5 persen atau menjadi 3,85 juta ton jika digabung dengan pabrik lama.

Cara Bank Indonesia Gairahkan Pertumbuhan Kredit

Bank Indonesia memastikan kebijakan loan to value (LTV) spasial guna merangsang pertumbuhan kredit. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, kebijakan makroprudensial ini sebagai bentuk pendalaman pasar.

Adanya kajian kebijakan LTV spasial ini juga agar mengatasi pertumbuhan kredit bermasalah baik di sektor perumahan maupun kendaraan bermotor. Selain itu, membedakan besaran nilai uang muka kredit di setiap provinsi.

Dia menyebutkan, kebijakan LTV spasial tidak akan medistorsi pasar, justru jika ada pelonggaran akan menjadi stimulus untuk ekspansi di kredit perumahan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua