IPO Saham, PP Presisi Bidik Dana Minimal Rp 3 Triliun
Perseroan bakal mendaftarkan rencana aksi korporasi tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 4 September 2017
Perseroan bakal mendaftarkan rencana aksi korporasi tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 4 September 2017
Bareksa.com – Anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP), yakni PT PP Presisi membidik dana minimal sebesar Rp 2,7 – 3 triliun dari rencana aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO). Perseroan bakal mendaftarkan rencana aksi korporasi tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 4 September 2017.
Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto, mengatakan bahwa PP Presisi bakal melepas sebanyak 35 persen saham baru dari modal disetor kepada publik. Saat ini total aset PP Presisi sekitar Rp 2,5-3 triliun.
“Kita IPO saham Oktober atau November,” tuturnya di Jakarta, Senin, 28 Agustus 2017. PP Presisi menunjuk Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan CIMB Sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter).
Promo Terbaru di Bareksa
PP Presisi berencana menggunakan sebesar 70 persen dana hasil IPO saham untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capital expenditure/ capex). Sementara sisanya, sebesar 30 persen akan digunakan untuk modal kerja.
PP Presisi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang solusi konstruksi. Ada enam lini bisnis perseroan, yaitu ready mix, fondasi, pekerjaan sipil, erector, formwork dan rental peralatan berat.
Sebelum melakukan IPO saham, PP Presisi telah mengakuisisi sebanyak 51 persen saham PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) senilai Rp 331,5 miliar. PP Presisi membeli saham LMA dari Afandi Tjandra.
Agus menuturkan, akuisisi tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan memperkuat daya saing perseroan di industri konstruksi dan rekayasa pengadaan dan konstruksi Indonesia maupun luar negeri.
PP Presisi merupakan anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) yang bakal melangsungkan IPO saham setelah sebelumnya PT Garuda Maintenance Service Aero Asia (GMF AeroAsia) juga merencanakan hal serupa.
Selain PP Presisi, dalam waktu dekat rencananya bakal ada dua anak usaha BUMN lain yang akan memulai kick off IPO saham. Kedua perusahaan tersebut adalah anak usaha PP lainnya, yakni PT PP Urban dan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yakni PT Jasa Armada Indonesia.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, mengatakan dua di anataranya adalah anak usaha PT PP (Persero)Tbk (PTPP) dan satu anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yang bakal melangsungkan IPO saham usai GMF AeroAsia. “Insya Allah kita masih optimistis 9 anak usaha BUMN IPO tahun ini,” jelasnya.
Bidik Dana IPO Rp 20 Triliun
Tahun ini Kementerian BUMN membidik perolehan dana hingga sebesar Rp 20 triliun dari IPO saham 9 anak usaha BUMN tersebut. Berdasarkan catatan Bareksa, selain PP Presisi dan Jasa Armada anak usaha BUMN yang bakal IPO saham tahun ini adalah dua anak usaha PP lainnya, yakni PT PP Urban dan PT PP Energi.
Selanjutnya, dua anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), yakni PT Wijaya Karya Realty dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung. Kemudian masing-masing satu anak usaha dari PT Garuda Indonesia, yakni GMF AeroAsia, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yaitu PT Adhi Persada Gedung, anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Tugu Pratama dan anak usaha PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) yaitu PT Indonesia Power.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.