Luncurkan Global Bond Rupiah, Jasa Marga Tunggu Izin BI
Perseroan membutuhkan izin dari BI karena emisi tersebut berkaitan dengan foreign exchange
Perseroan membutuhkan izin dari BI karena emisi tersebut berkaitan dengan foreign exchange
Bareksa.com – Badan usaha milik negara operator jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menunggu lampu hijau dari Bank Indonesia (BI) untuk menerbitkan obligasi global berdenominasi rupiah senilai US$ 200-300 juta atau sekitar Rp 2,6 - 3,9 triliun. Perseroan membutuhkan izin dari Bank Indonesia (BI) karena emisi tersebut berkaitan dengan foreign exchange (Forex). Ini merupakan pertama kalinya dilakukan oleh perusahaan di Indonesia menerbitkan surat utang dalam mata uang rupiah dan dijual di luar negeri.
Direktur Keuangan Jasa Marga, Donny Arsal, menuturkan BI masih mengkaji rencana perseroan tersebut karena obligasi rupiah global merupakan proyek baru di Indonesia. Dia berharap izin dari BI dapat segera terbit.
Terkait permintaan (demand), Jasa Marga baru saja melakukan road show ke Asia, Eropa dan Amerika Serikat (AS). Demand terhadap obligasi rupiah di wilayah tersebut ada.
Promo Terbaru di Bareksa
“Asing saat ini juga memiliki sebesar 35-40 persen surat utang negara. Jika kita menerbitkan dengan bunga yang lebih tinggi dari SUN mereka pasti tertarik,” katanya di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2017.
Dia menuturkan, semakin besar nilai emisi obligasi rupiah global maka calon investor asing semakin senang. Namun, secara sizeable jumlah emisi surat utang tersebut sekitar US$ 200-300 juta. Apabila jumlahnya lebih kecil, kemungkinan surat utang itu kurang likuid.
Menunjuk Agen Pemeringkat
Saat ini Jasa Marga tengah berencana menunjuk agen pemeringkat untuk surat utang tersebut. Perseroan juga masih belum menunjuk selling agent surat utangnya.
Perolehan dana obligasi rupiah internasional nantinya akan digunakan untuk membiayai proyek jalan tol Jasa Marga. Dalam tiga tahun Jasa Marga bakal membangun sepanjang 600 kilometer (km) jalan tol. “Kita akan bangun 200 kilometer per tahun,” jelasnya.
Belum lama ini Jasa Marga menyatakan akan mengikuti tender atas penawaran ruas tol milik PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Perseroan akan mengkaji terlebih dahulu berapa ruas tol yang akan diincar.
Direktur Operasional I Jasa Marga Mohammad Sofyan, menyatakan sejauh ini pihaknya telah mengoperasikan sekitar 600 kilometer (Km) ruas tol. Rencananya pada akhir 2017, tambahan ruas tol baru yang selesai dibangun dan akan dioperasikan mencapai 210 kilometer.
Panjang ruas tol 210 kilometer tersebut di luar rencana perseroan untuk menambah ruas tol secara anorganik. “Itu diluar rencana pengembangan dengan cara akuisisi ya. Selama ini kami memiliki tugas untuk mengembangkan jalan, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara tender, proyek inisiatif, dan akuisisi jalan tol,” ujar Sofyan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.