Turunkan Suku Bunga Acuan, BI Dorong Kredit Tumbuh 10 Persen di 2018
Pada Januari - Juli 2017, suku bunga simpanan sudah menurun 145 basis poin ke level 6,49 persen
Pada Januari - Juli 2017, suku bunga simpanan sudah menurun 145 basis poin ke level 6,49 persen
Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Pertimbangan penurunan ini untuk menggenjot pertumbuhan kredit tahun depan di kisaran 10-12 persen. Gubernur BI Agus D.W Martowardojo menjelaskan, pertumbuhan kredit sampai Juni 2017 mencapai 7,8 persen year on year (yoy). Nilai tersebut melambat dibandingkam bulan sebumnya yang mencapai 8,7 persen.
Bahkan, pertumbuhan kredit pada Juni 2017 ini hanya meningkat di bawah 3 persen apabila dibandingkan dari awal 2017. Dengan melihat pertumbuhan tersebut, pihaknya merevisi pertumbuhan kredit tahun ini di kisaran 8-10 persen, dari target awal sebesar 10-12 persen.
"Kami sudah menganalisa perekonomian Indonesia dan kondisi perbankan. Kami melihat perbankan masih melakukan konsolidasi, harga komoditas juga terkoreksi sehingga kami perkirakan pertumbuhan kredit terbatas di angka 8-10 persen," jelas dia di Jakarta, Selasa petang, 22 Agustus 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Pertumbuhan Kredit akan Lebih Ekspansif
Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, melanjutkan, melihat pertumbuhan kredit tahun ini yang terbatas, BI berharap pertumbuhan kredit tahun depan bisa lebih ekspansif. Untuk mendukung hal tersebut, BI menurunkan suku bunga acuan ke level 4,5 persen. "Kami juga bekerjasama dengan otoritas lain untuk bisa memacu kredit," kata dia.
Selain itu, BI juga menurunkan suku bunga di instrumen lain supaya bisa memaksa bank untuk menyalurkan kredit. Dengan adanya penurunan suku bunga acuan ini diharapkan bisa ditransformasikan ke suku bunga kredit dan simpanan.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menambahkan, pasca BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 150 basis poin (bps) pada Januari hingga Oktober 2016, tren penurunan suku bunga kredit dan simpanan masih terus berjalan. Tercatat pada Januari hingga Juli 2017, suku bunga simpanan sudah menurun 145 basis poin (bps) ke angka 6,49 persen dan suku bunga kredit menurun 110 bps ke angka 11,73 persen.
Kebijakan LTV
Agus menambahkan, pihaknya juga akan mengeluarkan kebijakan di bidang makro prudensial untuk menggenjot kredit di bidang properti dan otomotif. Kebijakan tersebut adalah besaran LTV spasial di setiap regional berbeda.
Selain itu, BI juga akan mengeluarkan relaksasi loan to funding ratio (LFR) dengan memasukkan komponen pembelian surat berharga oleh emiten."Kebijakan ini akan dibahas lebih lanjut,"
Chief Economist SKHA Institute of Global Competitiveness (SIGC) Eric Sugandi mengungkapkan, penurunan BI 7 Days Reverse Repo Rate tersebut sangat mengejutkan karena berbeda dengan ekspektasi ekonom. Namun dia menilai positif kebijakan tersebut karena bisa mendorong pertumbuhan kredit, kendati tidak terlalu besar dampaknya pada tahun ini.
"Tahun depan kami harapkan pertumbuhan kredit bisa lebih baik karena pertumbuhan ekonomi diprediksi lebih tinggi,"kata dia.(K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.