Sandiaga Uno : IPO BUMD Hingga Indeks Saham OK OCE dan Reksa Dana OK OCE
Rencana itu merupakan bagian dari program Perkumpulan Pusat Saham dan Investasi OK OCE Stock Center
Rencana itu merupakan bagian dari program Perkumpulan Pusat Saham dan Investasi OK OCE Stock Center
Bareksa.com – Wakil Gubernur Jakarta terpilih Sandiaga Salahudin Uno kembali menyambangi Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini, Sandi hadir untuk membuka Training of Trainers OK OCE Stock Center yang bertujuan untuk mengedukasi warga Jakarta agar menguasai ilmu pasar modal.
Namun Sandi melalui program OK OCE ini punya rencana besar lainnya. Di antaranya adalah Indeks Saham OK OCE dan Reksa Dana OK OCE. Meski begitu, Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan menyampaikan, program OK OCE tersebut baru sebatas wacana.
“Memang tim OK OCE ada menyampaikan rencana itu, tapi belum sampai pembahasan. Khusus untuk Indeks OK OCE, yang terpenting adalah klasifikasi, konstituen, dan kategorinya,” ujar Nicky di Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2017.
Promo Terbaru di Bareksa
Yang jelas, Nicky bilang, BEI mendukung apa yang akan dilakukan melalui program OK OCE. Apalagi, jika Indeks Saham OK OCE tersebut bisa menjadi acuan para investor untuk berinvestasi di pasar modal.
Nicky juga memberi catatan, dirinya berharap jika Indeks Saham OK OCE terealisasi agar jangan sampai tumpang tindih dengan indeks konstituen yang ada. “Maka memang yang menjadi bahasan utama adalah konstituennya itu. Karena kalau secara proses tidak lama hanya tiga bulan dan tinggal menyesuaikan dengan sistem bursa,” imbuh dia.
Berdasarkan data bursa, setidaknya saat ini sudah ada sekitar 12 indeks konstituen. Di antaranya Indeks LQ45, IDX30, Jakarta Islamic Indeks, Kompas100, Bisnis-27, Pefindo25, SRI-KEHATI, Indonesia Sharia Stock Index, Infobank15, SMinfra18, MNC36, dan Investor33.
Sejak awal tahun sampai 10 Agustus 2017, indeks Infobank15 menjadi indeks konstituen dengan pertumbuhan paling tinggi. Nilainya 756,97 atau tumbuh 23,32 persen.
Tabel: Pertumbuhan Indeks Konstituen Hingga 10 Agustus 2017
Sumber: BEI
IPO BUMD
Di sisi lain, Sandiaga punya rencana untuk membawa perusahaan-perusahaan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI untuk melepas sahamnya ke publik melalui mekanisme initial public offering (IPO). Untuk merealisasikan rencana itu, Sandiaga meminta para BUMN mempersiapkan diri, mulai dari laporan keuangan, masalah hukum, hingga kesiapan.
Harapan Sandi atas rencana itu agar BUMD DKI bisa menjadi sebuah entitas yang mandiri secara permodalan juga mendiversifikasi kebutuhan modal. “Tidak hanya IPO saja. Tapi juga penerbitan obligasi,” tambah Sandi.
Langkah itu, lanjut Sandi, juga dilakukan agar fungsi anggaran DKI lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik melalui bidang pendidikan dan kesehatan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.