Bareksa.com – Bagi penggemar produk Apple, sangat wajar jika ingin memiliki ponsel pintar iPhone 7 atau iPhone 7 Plus. Sebab iPhone telah menjadi salah satu barometer tertinggi smartphone stylish saat ini juga karena teknologinya yang handal. iPhone masuk dalam golongan barang penunjang gaya hidup yang stylish.

Ponsel pintar besutan Apple Inc, pabrikan asal Amerika Serikat itu telah resmi dijual di Indonesia sejak akhir Maret 2017. Banyak tempat resmi yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan salah satu produk Apple terpopuler ini. Toko-toko tersebut diantaranya iBox, Erafone, Infinite & The Vertex, OkeShop, Global APR, Global Teleshop, Story i, Telesindo & Megafon dan eStore.

Namun untuk memiliki ponsel ini, harganya tidaklah murah. Dilansir dari situs iBox, iPhone 7 ini dibanderol sekitar Rp 12 juta per unit. Meski begitu, bagi kita yang memiliki dana cekak masih bisa membeli ponsel yang kameranya memiliki resolusi hingga 12 megapiksel atau setara kamera DLSR ini. Sebab Anda bisa mendapatkan iPhone 7 dengan menyisihkan uang Rp 9 ribu per hari atau Rp 270 ribu per bulan.

Dalam waktu 3 tahun menabung, Anda sudah berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 9,82 juta. Meski sudah terkumpul, sayangnya nilai itu memang belum cukup untuk membeli iPhone 7. Namun lain ceritanya, jika Anda menabungnya melalui produk investasi, seperti reksa dana.

Dengan investasi awal hanya Rp 100 ribu dan konsisten menambah investasi Rp 270 ribu per bulannya, maka uang tersebut akan berkembang jauh lebih besar. Bagaimana caranya? Simak simulasi berikut ini;

Misalnya sejak tiga tahun lalu Anda sudah berinvestasi di salah satu reksa dana campuran yang dikelola PT Sucorinvest Asset Management, yaitu Sucorinvest Flexi Fund.

Sumber : Bareksa.com

Setelah 3 tahun, uang Anda yang semula hanya terkumpul Rp 9,82 juta, kemudian telah berkembang menjadi Rp 12,33 juta lebih, atau naik sebesar 25,6 persen. Dengan nilai itu, Anda sudah bisa membeli iPhone 7 impian yang seharga Rp 12 juta.

Namun beda cerita, jika dana tersebut hanya ditabungkan di bank. Dengan asumsi bunga 2 persen per tahun, maka dana tersebut hanya akan bertumbuh menjadi Rp 10,13 juta. Angka ini masih belum dipotong pajak atas bunga dan biaya administrasi bank. Jadi, hasilnya akan jauh lebih kecil bila dibandingkan menabung di reksa dana yang tidak dikenai pajak.

Jadi tunggu apalagi? Segeralah mulai menabung di reksa dana.

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..