Anak Perusahaan Disegel Kepolisian, Saham AISA Anjlok 24,6 Persen
Perusahaan dituduh telah melakukan penipuan dengan menjual beras medium bersubsidi seharga beras premium
Perusahaan dituduh telah melakukan penipuan dengan menjual beras medium bersubsidi seharga beras premium
Bareksa.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Tito Karnavian menyegel PT Indo Beras Unggul, produsen beras cap “Ayam Jago”. Perusahaan itu dituduh telah melakukan penipuan dengan menjual beras medium bersubsidi seharga beras premium. "Ini nggak main-main. Masyarakat dan negara dirugikan sampai ratusan triliun rupiah," ujar Tito, Kamis malam, 20 Juli 2017.
Indo Beras Unggul adalah anak perusahaan PT PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Mengutip Tempo.co, Jumat, 21 Juli 2017, kecurangan itu dilakukan Indo Beras. Modusnya, perusahaan mengemas beras IR64 dengan label cap “Ayam Jago” dan “Maknyuss”. Padahal IR64 adalah beras medium bersubsidi yang harganya Rp 9 ribu per kilogram. Beras itu dikemas dan diberi label premium lalu dijual ke gerai ritel modern dengan harga Rp 20 ribu per kilogram. "Beras subsidi dikemas seolah-olah barang premium supaya harganya tinggi sekali," kata Tito.
Grafik : Kontribusi Penjualan Beras Terhadap Pendapatan AISA
Promo Terbaru di Bareksa
*Maret 2017
Sumber : Laporan keuangan, diolah Bareksa
Mengacu pada data tersebut, pendapatan AISA yang bersumber dari beras masih menjadi mayoritas penopang pendapatan perusahaan. Hingga kuartal I 2017, penjualan beras berkontribusi 60,8 persen terhadap keseluruhan pendapatan. Adapun hilangnya pendapatan segmen agribisnis terjadi setelah AISA pada tahun 2016 resmi melepas anak usahanya PT Golden Plantation Tbk (GOLL).
Sekedar tambahan informasi, per 2016 AISA telah memproduksi beras sebanyak 480 ribu ton melalui PT Dunia Pangan dan 5 anak usahanya. Dalam penyegelan itu terlihat juga Menteri Pertanian, Amran Sulaiman dan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Syarkawi Rauf. Barang bukti yang disita polisi mencapai 1.161 ton.
Hingga pukul 10.49 WIB terjadi aksi jual yang cukup masif setelah pelaku pasar secara cepat langsung merespons kabar negatif tersebut. Sempat diperdagangkan menguat di awal perdagangan, saham AISA langsung bergerak turun signifikan setelah terjadi aksi panik jual. Hingga pukul 10.49 WIB, saham AISA diperdagangkan melemah 24,6 persen di level Rp 1.210 per lembar.
Grafik : Pergerakan Intraday AISA
Sumber : Bareksa.com
Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera, Desilina, membenarkan bahwa Indo Beras Unggul adalah memang anak perusahaan AISA. Dia juga membenarkan ada kedatangan Tim Satgas dari kepolisian ke pabrik anak usaha pada Kamis malam, 20 Juli 2017. "Namun untuk sekarang, kami belum bisa komen apapun agar tidak terjadi misleading," ujarnya ketika dikonfirmasi Bareksa, Jumat, 21 Juli 2017.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.