Laba Bersih Melonjak 46,7 Persen di Semester I 2017, Ini Kinerja Saham BBNI
Pada Kamis pagi hingga siang hari, saham BBNI sempat menghijau di tengah pelemahan IHSG
Pada Kamis pagi hingga siang hari, saham BBNI sempat menghijau di tengah pelemahan IHSG
Bareksa.com – Bank milik pemerintah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berhasil membukukan kenaikan laba bersih yang signifikan untuk kinerja keuangan semester I 2017. Laba bersih bank pelat merah itu melonjak 46,7 persen menjadi Rp 6,41 triliun. Sentimen positif ini mendorong laju saham BBNI yang diperdagangkan menghijau di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan pada Kamis siang, 13 Juli 2017.
Saham BBNI Kamis pagi ini dibuka dilevel Rp 7.050 per saham, menguat 0,7 persen atau 50 poin dibandingkan penutupan perdagan Rabu di level Rp 7.000 per saham. Hingga pukul 14.59 WIB, saham BBNI diperdagangkan di level Rp 7.025 atau menguat 0,3 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Penguatan saham BBNI terjadi di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan. Meskipun dibuka menguat di level 5.839 pada Kamis pagi dibandingkan penutupan Rabu di 5.819, namun IHSG pada Kamis siang bergerak memerah. Hingga pukul 15.00 WIB, IHSG melemah 3.88 poin atau 0,05 persen menjadi 5.817. Meski begitu pada Kamis sore pukul 15.26 WIB, saham BBNI diperdagangkan memerah turun 1,07 persen atau 50 poin menjadi 6.925 seiring pelemahan IHSG.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Bisnis dan Konsumer BNI, Anggoro Eko Cahyo, menyatakan realisasi penyaluran kredit BNI yang tumbuh menjadi faktor utama penopang laba bersih perseroan di semester I 2017. Laba bersih tersebut disumbang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp 15,4 triliun atau naik 10,7 persen dan pendapatan non bunga Rp 4,65 triliun atau melonjak 17,9 persen.
“Pertumbuhan pendapatan bunga bersih merupakan hasil dari penyaluran kredit yang meningkat. Sedangkan pendapatan non bunga ditopang oleh fee based income yang naik 17,9 persen,” ujar Anggoro dalam keterangan tertulisnya.
Tabel Laba Rugi BNI
Sumber : BNI
Laba Bersih Per Saham
Sekretaris Perusahaan BNI, Kiryanto menambahkan seiring kenaikan laba bersih, maka laba bersih per saham perusahaan turut melonjak 47 persen dari sebelumnya Rp 234 menjadi Rp 344 per saham pada semester I 2017. “Tumbuhnya laba bersih juga mendorong kenaikan return on equity (ROE) jadi 15,6 persen pada semester I 2017, dibandingkan sebelumnya 12,6 persen,” ungkapnya.
Pada paruh pertama Tahun 2017 ini, BNI berhasil menyalurkan kredit Rp 412 triliun atau tumbuh 15,4 persen. Secara industri, pertumbuhan kredit hanya 9,5 persen per April 2017. Anggoro menjelaskan tumbuhnya kredit utamanya ditopang oleh pembiayaan ke sektor business banking di semua segmen, mulai debitur korporasi, usaha menengah, hingga usaha kecil. Penyaluran kredit korporasi utamanya seiring menggeliatnya proyek-proyek infrastruktur dan pertanian.
“Kredit yang tersalurkan di infrastruktur terfokus pada proyek jalan tol di Jawa oleh badan usaha milik negara. Kredit pertanian berfokus pada pengembangan perkebunan oleh perusahaan-perusahaan nasional,” katanya.
Berdasarkan komposisinya, BNI menyalurkan Rp 296,12 triliun atau 71,8 persen dari total kredit untuk sektor business banking. Kemudian sebesar Rp 67,05 triliun atau 16,3 persen ke sektor consumer banking. Sisanya disalurkan kepada debitur di luar negeri sebesar Rp 25,92 triliun atau 6,3 persen dari total kredit BNI.
BNI membukukan pertumbuhan aset sebesar 17,2 persen dari Rp 539,14 triliun pada semester I 2016 menjadi Rp 631,74 triliun di semester I 2017. Aset korporasi itu terhimpun dari dana pihak ketiga sebesar Rp 463,86 triliun atau naik 18,5 persen.
Tabel Neraca Keuangan BNI
Sumber : BNI
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.