BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

The Fed akan Pangkas Utang QE US$ 4,2 Triliun, Ini Alasannya

13 Juni 2017
Tags:
The Fed akan Pangkas Utang QE US$ 4,2 Triliun, Ini Alasannya
Janet Yellen (L), Chair of the Federal Reserve enters the opening reception of the Jackson Hole Economic Policy Symposium in Jackson Hole, Wyoming August 21, 2014. (REUTERS/David Stubbs)

The Fed semakin percaya diri karena data pengangguran berada di level terendah dalam 16 tahun terakhir

Bareksa.com – Jelang pertemuan para petinggi Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) pada Rabu waktu Washington, para ekonom dan analis memperkirakan suku bunga cuan The Fed (Fed Fund Rate) akan dinaikkan menjadi 1,25 persen. Mengutip situs FedWatch CME Group, peluang kenaikan suku bunga AS saat ini sebesar 97,8 persen untuk persentase kenaikan 25 basis poin.

The Fed diperkirakan akan memberikan rincian lebih lanjut terkait rencananya untuk mengurangi porsinya di portfolio obligasi. Surat utang tersebut telah dikumpulkan The Fed selama proses pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) guna memulihkan ekonomi AS setelah krisis finansial global. The Fed juga semakin percaya diri untuk memangkas utangnya setelah melihat rilis data pengangguran AS terakhir pada Mei 2017 yang mencapai 4,3 persen atau terendah dalam 16 tahun terakhir.

Mengenal Lebih Jauh Quantitative Easing

QE pertama kali diperkenalkan oleh Bank of Japan pada 2001 guna mengatasi pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan di tengah deflasi. Kemudian kebijakan tersebut juga diterapkan oleh The Fed sejak 2009 untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi Negeri Abang Sam pasca kejadian subprime-mortgage di Tahun 2008. Biasanya QE diterapkan di negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat. QE bisa dilakukan jika suku bunga acuan di negara yang bersangkutan sudah sangat rendah, yaitu sudah mendekati atau bahkan mencapai nol persen.

Secara garis besar QE adalah upaya untuk memberikan stimulus terhadap perekonomian dengan cara meningkatkan jumlah uang beredar (JUB) tanpa menurunkan tingkat suku bunga. Kebijakan inilah yang dilakukan oleh The Fed dan BOJ, di mana kedua bank sentral tersebut meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyakat dengan cara membeli aset-aset finansial atau keuangan yang dimiliki oleh bank-bank komersial atau institusi keuangan lainnya. Sementara di sisi lain suku bunga acuan tetap tidak berubah.

Oleh bank-bank komersial ini, uang tersebut digunakan untuk menyalurkan pinjaman ke masyarakat atau pengusaha dengan kondisi suku bunga rendah, maka diharapkan kredit tersebut terserap oleh para pengusaha dan memberikan dampak positif terhadap roda perekonomian.

Dalam kebijakan tersebut, The Fed menggolongkan programnya ke dalam 3 kategori, yakni QE1, QE2, dan QE3. Sejak 2009 hingga Oktober 2014 The Fed telah membukukan utang dengan total mencapai US$ 4,48 triliun.

The Fed akan Memangkas Utang US$ 4,2 Triliun

Para petinggi The Fed terlihat percaya diri dalam pandangan mereka merilis proyeksi triwulan terakhir mengenai pertumbuhan, tingkat pengangguran dan inflasi serta tingkat kenaikan suku bunga yang diharapkan.

Di sisi lain, para investor pun semakin cemas dan menanti the Fed untuk memberikan pengarahan lanjutan yang lebih jelas mengenai waktu dan rincian rencana yang diumumkan sebelumnya untuk mengurangi portofolio utang treasury dan sekuritas berbasis efek senilai $ 4,2 triliun. Utang tersebut tercipta berasal dari krisis keuangan yang terjadi untuk membantu menjaga kestabilan tingkat suku bunga dan memperkuat perekonomian AS.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua