Indofood Bagikan Dividen Tunai Rp235/Saham, Tertinggi dalam Sejarah
Indofood akan membagikan total dividen hingga Rp2 triliun, atau separuh dari laba tahun buku 2016
Indofood akan membagikan total dividen hingga Rp2 triliun, atau separuh dari laba tahun buku 2016
Bareksa.com – Pertumbuhan laba bersih yang naik 39,6 persen dari Rp2,97 triliun menjadi Rp4,14 triliun pada 2016, membuat PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menaikkan kembali nilai dividennya. Seperti disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Indofood akan membagi dividen Rp235 per lembar saham.
Angka ini pun menjadi yang tertinggi dalam sejarah pembagian dividen emiten Grup Salim ini, terutama dalam periode 2005-2016. Terakhir, nilai dividen Indofood terbesar terjadi pada 2014. Saat itu, nilainya mencapai Rp220 per lembar saham untuk laba tahun buku 2013.
Untuk dividen tahun buku 2016, total dividen yang akan dibayarkan mencapai Rp2,06 triliun atau setara dengan 50 persen dari laba bersih. Perbandingan angka dividen terhadap laba bersih (dividend pay out ratio) ini konsisten sejak tahun 2011 silam.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Tren Nilai Dividen Indofood Periode 2005-2016 (dalam rupiah per lembar saham)
Sumber: Website perseroan
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja,” ucap Direktur Utama sekaligus Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim, Jumat, 2 Juni 2017.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, keputusan nilai dividen Indofood tergantung pada beberapa faktor, antara lain kemampuan kas perseroan dan entitas anak pada tahun buku yang bersangkutan. Lalu, hasil operasi dan kondisi keuangan perseroan.
Nilai dividen juga melihat keuntungan perseroan dan/atau pembagian dividen yang diterima dari anak perusahaan. Selain itu, perseroan juga mempertimbangkan rencana investasi, prospek usaha, dan hal lain yang dipandang relevan oleh direksi.
Ekspansi
Soal kinerja, Direktur Indofood Thomas Tjhie menuturkan, perseroan mengincar pertumbuhan penjualan berkisar 10 persen hingga 12 persen tahun ini. Untuk mencapai target itu, Thomas bilang, Indofood terus berinovasi dengan meluncurkan produk-produk baru.
Biar target tercapai, perseroan juga menyiapkan modal besar. Indofood siap menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp9,1 triliun. Rinciannya, Rp4,6 triliun untuk segmen Produk Konsumen Bermerek (CBP), masing-masing Rp2 triliun untuk Bogasari dan Agribisnis, dan sekitar Rp500 miliar untuk kebutuhan bisnis distribusi.
“Rata-rata capex untuk ekspansi. Sumbernya, sebagian internal, sebagian eksternal,” ungkap Thomas. Sayang, Thomas tidak menjelaskan lebih detil rincian sumber dana capex dan rencana penggunaannya.
Yang jelas, pada tahun lalu, Indofood hanya merealisasikan capex sebesar Rp3 triliun dari anggaran yang direncanakan Rp7,6 triliun. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.