7-Eleven Dibeli Grup Charoen Rp1 Triliun, Saham MDRN Naik 25,8%
Nilai akuisisi setara dengan 89% keseluruhan ekuitas MDRN
Nilai akuisisi setara dengan 89% keseluruhan ekuitas MDRN
Bareksa.com - PT Modern Internasional Tbk (MDRN) melalui anak usahanya PT Modern Sevel Indonesia (MSI) resmi menjual kepemilikan bisnis waralaba convenience store bermerek 7-Eleven di Indonesia kepada afiliasi Grup Charoen senilai Rp1 triliun. Transaksi ini menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham MDRN yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Gerai 7-Eleven Indonesia resmi berganti kepemilikan kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) yang merupakan anak usaha dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Penandatanganan business acquisition agreement oleh kedua belah pihak dilakukan pada 19 April 2017, seperti tertera dalam keterangan MDRN kepada Bursa pada Senin (24 April 2017).
Transaksi direncanakan selesai sebelum atau pada tanggal 30 Juni 2017. CPRI menyetujui rencana pengambilalihan kegiatan usaha MSI di bidang rumah makan dan toko modern atau convenience store beserta aset-aset terkait berdasarkan sistem waralaba dengan nilai transaksi sebesar Rp1 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Hingga sesi pertama perdagangan hari ini (25 April 2017), saham MDRN diperdagangkan menguat 25,8 persen ke level Rp78 dibandingkan penutupan sebelumnya. Telah terjadi perpindahan tangan sebanyak 5,2 juta lot saham MDRN senilai Rp40 miliar hingga saat berita ini dipublikasi. Meskipun demikian, investor asing mencatat jual bersih Rp2,8 miliar terhadap saham MDRN hari ini.
Grafik : Pergerakan Intraday MDRN
Sumber : Bareksa.com
Menilik Prospek MDRN
Hingga tulisan ini dimuat, MDRN belum merilis laporan keuangan di kuartal IV 2016. Adapun hingga kuartal ketiga (Q3) 2016, MDRN mempunyai nilai ekuitas Rp1,12 triliun. Dengan kata lain, total nilai akuisisi Rp1 triliun setara dengan 89 persen terhadap keseluruhan nilai ekuitas MDRN. Sehingga sangat wajar apabila informasi yang dipublikasikan ini bersifat material dan berdampak pada kenaikan harga saham MDRN.
Pelepasan bisnis convenience store ini menjadi transaksi material karena sejauh ini perseroan bertumpu kepadanya. Seperti terlihat dalam grafik berikut, 80 persen penjualan ditopang oleh Produk 7-Eleven hingga September 2016. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa MDRN sangat bergantung pada performa 7-Eleven.
Grafik: Komposisi Penjualan MDRN Kuartal III-2016
Sumber : Bareksa.com
Sebenarnya, MDRN sejak 2014 mempunyai 5 lini bisnis seperti Produk 7-Eleven, Produk Industrial, Telekomunikasi, Produk Fotografi, dan Lain-lain. Namun, sejak tahun 2015 penjualan hanya berasal dari 4 lini bisnis, karena produk Telekomunikasi ditutup. Selanjutnya hingga kuartal III-2016, penjualan hanya berasal dari 3 lini bisnis karena produk fotografi (Fuji Film) menyusul ditutup. Hingga saat ini, kontributor penjualan perseroan hanya tersisa Produk 7-Eleven, Produk Industrial, dan Lain-lain.
Grafik : Pertumbuhan Penjualan 7-Eleven (Rp Miliar)
Sumber : Bareksa.com
Dalam 4 tahun terakhir, performa Produk 7-Eleven cenderung bergejolak. Pada akhir kuartal III-2016, performa kinerja 7-Eleven berada di level terendah seiring banyaknya store yang ditutup. Sehingga sangat wajar apabila MDRN melalui MSI sebagai anak usaha menjual segmen usaha ini disebabkan karena telah mengalami kerugian di tahun-tahun terakhir. Selain itu, pengembangan segmen bisnis ini diperlukan modal yang besar pada masa mendatang.
Grafik : Pertumbuhan Penjualan & Laba bersih MDRN (Rp Miliar)
Sumber : Bareksa.com
Seiring berkurangnya store 7-Eleven per akhir September 2016, kinerja perusahaan MDRN pun terkena dampak negatif. Pendapatan perusahaan tercatat mencapai yang terendah dalam 4 tahun terakhir yakni Rp660,6 miliar. Bahkan untuk pertama kalinya, MDRN membukukan kerugian usaha, yang pada periode Januari-September 2016 mencapai Rp155,5 miliar.
Dengan dijualnya segmen usaha 7-Eleven, MDRN mengatakan dalam publikasinya bahwa perseroan masih memiliki bisnis lain yakni : Distributor peralatan kesehatan medis melalui merk Shimadzu dan Sirona serta distributor Document Management Solution di bawah entitas anak PT Modern Data Solusi. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.