Ditinggal Sandiaga Uno Masuk Politik, Begini Kinerja Perusahaan Grup Saratoga
Laba perusahaan SRTG naik enam kali lipat menjadi Rp5,6 triliun dari sebelumnya Rp923 miliar
Laba perusahaan SRTG naik enam kali lipat menjadi Rp5,6 triliun dari sebelumnya Rp923 miliar
Bareksa.com - Pemilihan Kepala Daerah untuk provinsi DKI Jakarta telah selesai dihelat pada tanggal 19 April 2017 kemarin. Hasil quick count beberapa survei yang ada di Indonesia kompak menyajikan data pasangan calon nomor 3, yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai pemenangnya, mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Meski kita harus menunggu beberapa hari ke depan untuk hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum, selisih penghitungan yang jauh antara dua calon tersebut hampir memastikan pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno akan menjadi gubernur baru Ibukota Indonesia untuk periode 2017 - 2022. Hal ini pun memberikan sentimen bagi perekonomian, khususnya sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia.
Sejumlah perusahaan yang terkena sentimen positif hari ini adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT PT Provident Agro Tbk (PALM), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Baca juga Anies-Sandi Unggul Quick Count Pilkada, Saham Grup Saratoga Meroket.
Promo Terbaru di Bareksa
Seperti kita ketahui, Sandiaga Uno merupakan mantan direktur di sejumlah perusahaan yang melantai di Bursa sehingga image dari pengusaha tersebut masih menempel pada saham-saham ini. Demi masuk ke dunia politik, Sandi pun terpaksa melepaskan jabatan di perusahaan Grup Saratoga tersebut.
Pada 16 April 2015, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu direktur Adaro. Sementara pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Saratoga Investama Sedaya 10 Juni 2015, ia resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama. Sandiaga melepaskan berbagai jabatan di beberapa perusahaan tersebut karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
Menariknya, setelah ditinggal Sandiaga Uno pada tahun 2015, sejumlah kinerja emiten ini melonjak signifikan. Laba perusahaan Saratoga naik enam kali lipat menjadi Rp5,6 triliun dari sebelumnya Rp923 miliar. Hal tersebut terdorong pos beban pokok penjualan ditiadakan dari sebelumnya Rp3,6 triliun menjadi Rp0.
Adapun saham lainnya yang mengalami lonjakan laba adalah Adaro Energy, yang berhasil mengantongi Rp4,5 triliun pada 2016 dibandingkan Rp2,1 triliun tahun sebelumnya. Sama halnya dengan Saratoga, emiten batu bara ini pun berhasil menekan beban penjualannya hingga 15 persen menjadi Rp25 miliar dari sebelumnya Rp30 triliun.
Sepanjang 2016, Provident Agro mengantongi lonjakan laba menjadi Rp 219 miliar dibandingkan rugi tahun sebelumnya Rp55 miliar. Sementara itu, emiten diler otomotif Mitra Pinasthika mencatat kenaikan laba 26 persen menjadi Rp360 miliar dari sebelumnya Rp 284 miliar
Grafik: Laba Bersih Saham SRTG, ADRO, PALM, MPMX
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan
Dari sisi pendapatan, Saratoga menjadi perusahaan yang paling berhasil meningkatkan pendapatanya. Pada akhir tahun 2016, private equity firm ini memeroleh Rp7,47 triliun atau lompat 73,7 persen dari sebnelumnya hanya Rp4,3 triliun.
Grafik: Pendapatan SRTG, PALM, ADRO dan MPMX
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan
Namun, hal ini terdorong nilai investasi atas sejumlah saham yang melonjak naik sebesar Rp6,3 triliun dan pendapatan dividen yang naik lebih dari 10 kali lipat sebesar Rp785 miliar dari sebelumnya hanya mengantongi Rp76 miliar. Seperti diketahui, Saratoga merupakan perusahaan yang berinvestasi di sejumlah saham yang juga tercatat di Bursa, termasuk PALM, ADRO dan MPMX. Oleh sebab itu, kontribusi dari perusahaan-perusahaan investasinya berpengaruh signifikan terhadap kinerja Saratoga secara umum. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.