BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Divonis Tanpa Pernah Tahu Ada Sidang, Sinemart Naik Banding

19 April 2017
Tags:
Divonis Tanpa Pernah Tahu Ada Sidang, Sinemart Naik Banding
Salah satu poster sinetron produksi PT Sinemart Indonesia

Kuasa hukum menyatakan putusan PN Jakarta Barat dijatuhkan melalui persidangan yang tidak pernah diketahui para tergugat

Bareksa.com - PT Sinemart Indonesia memastikan akan mengajukan banding terkait putusan pengadilan yang memutuskan pihaknya telah melakukan wanprestasi dan lalu menjatuhkan denda senilai Rp2,6 triliun. Langkah hukum ini diambil, merespons pengumuman AFS Partnership selaku kuasa hukum PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) terkait penjualan saham rumah produksi sinetron itu ke PT Indonesia Entertainment Group yang merupakan anak perusahaan PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA). (Baca juga: SinemArt Didenda Rp2,6 T, SCMA Sempat Melemah 5,5%)

Tertera dalam pengumuman di media cetak pada tanggal 18 April 2017, Luhut Marihot Parulian Pangaribuan dan Reinhard S.C. Situmorang selaku kuasa hukum PT Sinemart Indonesia menyatakan bahwa putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 9/PDT.G/2017PN.JKT.BRT tertanggal 16 Maret 2017 dijatuhkan melalui proses persidangan yang diadakan tanpa pernah dihadiri dan tanpa sepengetahuan para tergugat (verstek), yakni Leo Sutanto (selaku Tergugat 1) dan PT Sinemart Indonesia (Tergugat 2).

Karena itu, Luhut menyatakan bahwa PT Sinemart Indonesia akan mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan. "Untuk itu kami sampaikan kepada masyarakat dan khalayak umum untuk tidak terpengaruh dengan adanya pengumuman AFS Partnership selaku kuasa hukum RCTI tersebut," demikian bunyi pengumuman Sinemart.

Promo Terbaru di Bareksa

Seperti diberitakan sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Barat memutuskan PT Sinemart dan pendirinya, Leo Sutanto, bersalah telah melakukan wanprestasi dengan melakukan penjualan saham perusahaan ke PT Indonesia Entertainment Group (IEG), yang dulunya bernama Elang Permata Cakrawala. IEG adalah anak perusahaan SCMA yang juga dimiliki oleh induk usahanya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Majelis hakim memutuskan pemindahan kepemilikan PT Sinemart itu batal demi hukum, sebagaimana tertuang dalam amar putusan No. 9/PDT.G/2017/PN.JKT.BRT tanggal 16 Maret 2017.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua