Semen Indonesia Tambah Jatah Dividen Pemerintah Dari Emiten BUMN Jadi Rp14,43 T
Melalui RUPST pekan lalu, Semen Indonesia akan membagikan 40% labanya sebagai dividen atau setara Rp1,81 triliun
Melalui RUPST pekan lalu, Semen Indonesia akan membagikan 40% labanya sebagai dividen atau setara Rp1,81 triliun
Bareksa.com – Jatah pemerintah dari dividen emiten BUMN kembali bertambah. Kali ini, datang dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
Pekan lalu, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Semen Indonesia menetapkan rasio dividen sebesar 40 persen dari laba. Dengan laba tahun 2016 Rp4,52 triliun, maka nilai dividen yang ditebar ke pemegang saham mencapai Rp1,81 triliun atau setara dengan Rp304,92 per saham.
Pemerintah sebagai pemegang saham utama Semen Indonesia pun boleh bergembira. Dengan kepemilikan 51 persen, maka jatah pemerintah dari dividen Semen Indonesia mencapai Rp923,1 miliar. Dengan begitu, pemerintah telah mengantongi jatah dividen sebesar Rp14,43 triliun dari 10 emiten BUMN.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra menuturkan, keputusan dividen tahun buku 2016 tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. “Ini karena laba perseroan stagnan dan juga tidak jauh berbeda dari perolehan 2015,” tutur Rizkan, Jumat, 31 Maret 2017.
Rizkan menambahkan, perseroan juga mengalokasikan laba bersih sebesar Rp2,71 triliun atau sekitar 60 persen sebagai dana cadangan.
Sebelum keputusan Semen Indonesia, sembilan emiten BUMN memberi jatah dividen bagi pemerintah sebesar Rp13,508 triliun. Dari jumlah itu, dividen dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi paling besar dengan nilai Rp5,95 triliun.
Tabel: Porsi Dividen Pemerintah Dari 10 Emiten (dalam triliunan Rupiah)
Sumber: Keputusan RUPST perseroan, diolah Bareksa
Butuh Tambahan Dana
Keputusan memberi dividen besar, tidak mengubah rencana bisnis Semen Indonesia tahun ini. Hanya saja, perseroan butuh dana tambahan untuk memperlancar rencana bisnisnya.
Untuk itu, Semen Indonesia berencana merilis obigasi hingga Rp8 triliun. Direktur Keuangan Semen Indonesia Darmawan Junaidi mengatakan, penerbitan obligasi ini sebagai bagian kebutuhan dana jangka panjang perseroan.
“Ini penawaran umum berkelanjutan. Tahap pertama, kami akan terbitkan sebesar Rp3 triliun pada semester I tahun ini,” terang Darmawan.
Di sisi lain, Rizkan berharap, pertumbuhan penjualan semen secara industri tahun ini diperkirakan mencapai 2 persen hingga 3 persen. Adapun perseroan akan mempertahankan bisnis domestik melalui ekspansi regional dan ekspansi industri hilir.
“Sementara, untuk ekspansi ke luar negeri, perseroan akan melakukan pengembangan anorganik dengan mencari perusahaan semen regional yang supply chain-nya dapat diintegrasikan dengan pabrik existing perseoran,” kata Rizkan.
Dengan strategi pertumbuhan secara organik dan anorganik, Rizkan meyakini, pendapatan Semen Indonesia dapat tumbuh sebesar 5 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp26,1 triliun. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.