BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Rugi Bersih BWPT Meningkat 116% menjadi Rp391 miliar, Ini Penyebabnya

30 Maret 2017
Tags:
Rugi Bersih BWPT Meningkat 116% menjadi Rp391 miliar, Ini Penyebabnya
Sejumlah pengunjung menghadiri acara penutupan perdagangan IHSG bulan Januari 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Setelah ditelusuri lebih dalam, kenaikan beban bunga perseroan setiap tahunnya menjadi penyebab utama

Bareksa.com - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) telah merilis kinerja untuk tahun buku 2016 dengan catatan yang tidak memuaskan. Perusahaan yang bergerak di sektor crude palm oil (CPO) ini masih membukukan kerugian.

Sepanjang 2016, BWPT membukukan kerugian tahun berjalan Rp391 miliar atau membengkak 116 persen dibandingkan dengan rugi tahun 2015 senilai Rp181,4 miliar. Padahal pendapatan BWPT hanya menurun 5 persen menjadi Rp2,54 triliun.

Setelah ditelusuri lebih dalam, kenaikan beban bunga perseroan setiap tahunnya menjadi penyebab utama penurunan signifikan di bottom line mengingat kenaikan beban bunga tidak mampu diimbangi dengan kenaikan pendapatan perseroan.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik : Perbandingan Pertumbuhan Beban Bunga dan Laba/Rugi Bersih (Rp Miliar)

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Mengacu pada grafik di atas, terutama dalam 2 tahun terakhir, kenaikan beban bunga BWPT sebesar Rp181 miliar tidak mampu diimbangi oleh pendapatan perusahaan yang justru turun sebesar Rp133 miliar. Dua variabel tersebut jika dijumlahkan sudah berkontribusi 80 persen rugi perusahaan, sedangkan 20 persen sisanya disumbangkan oleh kenaikan beban-beban usaha lainnya.

Disebutkan dalam laporan keuangan Desember 2016, kreditur terbesar perseroan adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang telah memberikan pinjaman senilai Rp3,8 triliun, atau 49 persen dari total utang jangka panjang BWPT senilai Rp7,87 triliun. Selain itu, utang dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp1,4 triliun. Mayoritas suku bunga pinjaman yang dimiliki oleh BWPT ini tidak tetap alias floating dengan mengacu pada LIBOR (London Interbank Offered Rate) dan JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate) yang sesuai dengan keadaan pasar keuangan. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,12%
Up7,77%
Up8,02%
Up19,27%
Up38,33%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,20%
Up4,14%
Up7,20%
Up7,44%
Up2,99%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,51

Up0,57%
Up4,03%
Up7,67%
Up7,80%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,55%
Up3,90%
Up7,24%
Up7,38%
Up17,49%
Up40,84%

Insight Renewable Energy Fund

2.288,82

Up0,81%
Up4,14%
Up7,41%
Up7,53%
Up19,89%
Up35,81%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua