BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

BUMI Mampu Cetak Laba Bersih 2016, Ini 5 Aspek Penyebabnya

22 Maret 2017
Tags:
BUMI Mampu Cetak Laba Bersih 2016, Ini 5 Aspek Penyebabnya
Direktur Utama PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tengah memaparkan hasil kinerjanya di sepanjang 2016 di Jakarta, Kamis (23/2). Pada periode ini, Bumi Resources mencatat laba US$100,6 juta

Menariknya, catatan laba bersih tersebut terjadi di tengah penurunan pendapatan

Bareksa.com – Kemarin, 21 Maret 2017, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) secara resmi merilis kinerja keuangan untuk tahun buku 2016. Emiten produsen batu bara ini berhasil mencetak laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk senilai US$67,69 juta tahun lalu, dan membalikkan rugi US$1,92 miliar pada tahun sebelumnya.

Menariknya, catatan laba bersih tersebut terjadi di tengah penurunan pendapatan. Rilisnya laporan keuangan inipun disambut positif di pasar, di mana saham BUMI mampu ditutup Rp366 per lembar atau menguat 7 persen pada tanggal keluarnya laporan keuangan perseroan.

Lalu, aspek apa saja yang mempengaruhi performa fundamental BUMI?

Promo Terbaru di Bareksa

a. Beban Pokok Pendapatan

Meski mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 42,4 persen menjadi US$23,3 juta sepanjang tahun 2016, BUMI masih mampu mempertahankan angka beban pokok pendapatan sebesar US$0. Hal tersebut dikarenakan manajemen masih bergantung terhadap management fee yang berkontribusi 100 persen terhadap pendapatan. Yang dimaksud management fee ialah PT Bumi Resources Tbk hanya bertindak selaku induk usaha yang hanya memasarkan batubara anak usahanya seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC), Ventura bersama, dan entitas anak lainnya dan mendapatkan fee dari setiap penjualan anak usaha.

b. Beban Bunga dan Keuangan

Pasca langkah manajemen yang melakukan aksi korporasi dalam rangka penyelesaian utang dan mengkonversi sebagian utang menjadi saham (debt to equity swap), perseroan mampu menekan beban bunga yang terdiri dari Guaranteed Senior Secured Notes dan Obligasi Konversi sebesar US$198,4 juta atau menurun 43,77 persen menjadi US$254,8 juta.

c. Penurunan Nilai Aset

Pada tahun 2015, BUMI mencatatkan penurunan nilai aset yang cukup besar yang mencapai US$885,5 juta. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa ada beberapa aset BUMI yang ketika dinilai harga wajarnya mengalami penurunan pada tahun tersebut dan dianggap sebagai kerugian atau beban bagi perusahaan. Sehingga, bisa saja ketika aset-aset tersebut dijual, maka perusahaan tidak perlu lagi kembali menghitung nilai wajar aset-aset tersebut sehingga tidak membebankan laporan keuangan tahun 2016 dan seterusnya.

d. Rugi atas Penghapusan Piutang

Sama seperti penurunan nilai aset, di tahun 2015 BUMI juga mempunyai piutang sebanyak US$522,5 juta yang tidak bisa ditagih atau dengan kata lain harus diikhlaskan. Hal tersebut kembali dikategorikan sebagai kerugian perusahaan. Dan ketika tahun buku 2016, kerugian tersebut mampu dihindari mengingat sudah tidak ada piutang macet dan perseroan sudah mengikhlaskan piutang tersebut di laporan tahun 2015.

e. Lain-lain

Meski tidak dijelaskan secara rinci, perseroan mampu menghemat pembatalan denda pinjaman sebesar US$118,7 juta dan unsur lain-lain yang jika dijumlahkan mencapai US$223 juta.

Sehingga, sangat wajar apabila sepanjang tahun 2015 perusahaan menanggung rugi tahun berjalan mencapai US$2,18 miliar mengingat apabila poin b, c, dan d dijumlahkan akan menghasilkan beban usaha sebesar US$1,86 miliar atau 3 poin tersebut mampu berkontribusi sebanyak 85,3 persen dari total rugi tahun berjalan 2015.

Apalagi, pada tahun 2016 manajemen mampu menekan beban bunga dan keuangan serta menghilangkan penurunan nilai aset dan kerugian atas penghapusan piutang, karena ketiga akun tersebut telah diakui sebagai kerugian di tahun 2015. Sangat wajar apabila pada akhirnya, BUMI mampu menghasilkan laba tahun berjalan mencapai US$120,25 juta yang murni dari cara manajemen hanya merestrukturisasi utang tanpa adanya performa dari peningkatan pendapatan perseroan. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua