Kinerja Kinclong, BNI Niat Tingkatkan Ekspansi Luar Negeri
Penyaluran kredit BNI di luar negeri mencapai Rp21,24 triliun per akhir 2016
Penyaluran kredit BNI di luar negeri mencapai Rp21,24 triliun per akhir 2016
Bareksa.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berniat meningkatkan penetrasi bisnis perbankan di luar Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan mengingat kinerja jaringan kantor luar negeri perseroan yang sangat ciamik.
Kucuran kredit bank berlogo 46 ini di luar negeri mencapai Rp21,24 triliun per akhir 2016, meningkat 8,7 persen secara tahunan dari Rp19,54 triliun di akhir 2015. Nilai kredit di luar negeri ini lumayan besar, mengambil porsi 5,4 persen dari keseluruhan outstanding kredit BNI yang sebesar Rp393,27 triliun.
Kualitas kredit bank ini di luar negeri pun sangat kinclong, dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 0,9 persen. Jauh di bawah NPL keseluruhan yang di angka 3 persen.
Saat ini BNI memiliki enam kantor cabang luar negeri, yakni di Singapura (1955), Hong Kong (1963), Tokyo (1969), London (1987), New York (1971) dan Seoul yang baru dibuka tahun 2015. Selain itu, bank pelat merah yang baru membagikan dividen sebesar 35 persen laba tahun 2016 ini juga memiliki sub-branch di Osaka (2013), Jepang.
BNI pun berniat meningkatkan status kantor perwakilan di Yangon, Myanmar menjadi cabang. "Di Indocina, ada kantor representatif. Ada kemungkinan akan kita tingkatkan menjadi cabang," ucap Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni di Gedung BNI, Jakarta, Kamis (16 Maret 2017).
Perseroan melihat potensi pasar perbankan di kawasan Asia Pasifik, terutama ASEAN masih menarik. "Malaysia kita lihat sudah qualified ASEAN Bank. Kita hitung lagi (modal yang harus dikeluarkan), karena membuka cabang di Malaysia modalnya cukup besar, US$75 juta walau bisa bertahap," terang Baiquni.
Menurut Baiquni, secara operasional bank di luar negeri memang tidak terlalu besar. Namun demikian, ia tidak menampik untuk memeroleh izinnya yang lumayan harus menggelontorkan modal. "Buka di luar kita ikuti ketentuan minimum dari regulator setempat," tukasnya.
Ekspansi BNI di luar negeri tidak hanya menyasar para pengusaha Indonesia yang memiliki bisnis di luar negeri tetapi juga memberikan layanan perbankan kepada para tenaga migran asal Indonesia, baik melalui kredit maupun layanan pengiriman uang.
Secara keseluruhan, kinerja overseas business turut menopang kinerja perseroan yang ditutup positif pada tahun 2016. BNI mengantongi laba bersih Rp11,34 triliun pada 2016, tumbuh 25,1 persen secara setahunan dari Rp9,07 triliun pada 2015. Kucuran kredit meningkat 20,6 persen menjadi Rp393,27 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) naik 17,6 persen menjadi Rp435,54 triliun.
Adapun rasio keuangan lainnya tercatat sebagai berikut: marjin bunga bersih (NIM) 6,2 persen, rasio kecukupan modal (CAR) 19,4 persen, return on equity (ROE) 15,5 persen, return on assets (ROA) 2,7 persen.
Sementara dalam paparannya di analyst meeting 16 Maret 2017, BNI menargetkan pertumbuhan bisnis lebih tinggi dari industri. Dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 16-18 persen, kredit ditarget naik 15-17 persen dengan NPL di level 2,8-3 persen. Sementara itu, tingkat NIM ditargetkan ada di kisaran 5,8-6 persen. (K15)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.