BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Indeks Agri Melonjak 1,23% Saat IHSG Merah, Saham Ini Pendorongnya

08 Maret 2017
Tags:
Indeks Agri Melonjak 1,23% Saat IHSG Merah, Saham Ini Pendorongnya
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat tandan buah segar kelapa sawit di pelabuhan Muara Sabak, Tanjung Jabung Timur, Jambi - (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Harga CPO sendiri terpantau dalam dua minggu terakhir naik 5 persen menjadi MYR2.893 per ton

Bareksa.com- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini ditutup melemah 0,13 persen menjadi 5.402,62. Hal ini seiring dengan mayoritas indeks sektoral yang melemah.

Menurut pantauan Bareksa, hanya tiga indeks sektoral yang masih bertahan menguat, yakni indeks perkebunan menguat 1,23 persen, indeks infrastruktur naik 0,28 persen dan indeks keuangan naik tipis 0,06 persen.

Indeks saham perkebunan jauh menguat jika dibandingkan indeks lainnya, terdorong sejumlah emiten produsen crude palm oil (CPO) naik. Hal ini juga seiring dengan harga minyak kelapa sawit mentah di pasar global yang mulai menanjak.

Peningkatan ini dipimpin oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang naik 12,73 persen. Selain itu diikuti oleh PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) yang naik 3,38 persen, PT Golden Plantation TBk (GZCO) yang naik 2 persen PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) yang naik 1,9 persen, dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yang naik 1,45 persen.

Grafik: Pergerakan Harga Saham Perkebunan Hari Ini

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Saham SIMP naik paling tinggi menjadi Rp620 dari sebelumnya Rp590. Dari sisi transaksi, saham SIMP paling banyak diperjualbelikan melalui broker KGI Sekuritas (HD) dengan melakukan beli bersih (net buy) sebanyak 52.000 lot, pada harga rata-rata Rp631,4 per saham senilai Rp3,3 miliar. Nilai transaksi yang dilakukan oleh HD setara 8,5 persen jika dibandingkan seluruh transaksi saham SIMP yang mencapai Rp38,8 miliar.

Dari sisi kinerja, Salim Ivomas yang terafiliasi Grup Salim ini terdorong penjualan yang naik sebesar 4,98 persen pada 2016 menjadi Rp14,53 triliun dari Rp13,84 triliun di 2015. Kenaikan penjualan tersebut seiring kenaikan penjualan dari divisi minyak & lemak nabati (EOF) serta peningkatan harga jual rata-rata produk sawit dan gula.

Grafik: Harga Saham CPO

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sementara itu, harga CPO sendiri terpantau dalam dua minggu terakhir naik 5 persen menjadi MYR2.893 per ton dari sebelumnya MYR2.754 per ton. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua