Jelang RUPS Terkait Right Issue, Saham BKSL Ditutup di Atas Rp100
Untuk pertama kalinya dalam 3 bulan terakhir saham BKSL kembali diperdagangkan di area Rp100-an per lembar
Untuk pertama kalinya dalam 3 bulan terakhir saham BKSL kembali diperdagangkan di area Rp100-an per lembar
Bareksa.com – Sehari menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), saham PT Sentul City Tbk (BKSL) melonjak. Perusahaan properti ini akan meminta restu pemegang saham untuk melaksanakan penerbitan saham baru melalui right issue.
Pada hari ini, 6 Februari 2017, saham BKSL ditutup naik 8,42 persen ke level Rp103 per saham. Menariknya, untuk pertama kalinya dalam 3 bulan terakhir saham BKSL kembali diperdagangkan di area Rp100-an per lembar. Telah terjadi perpindahan saham BKSL sebanyak 10,6 juta lot senilai Rp107,7 miliar.
Berdasarkan publikasi manajemen, Jumat 3 Februari 2017, BKSL akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 20,72 miliar lembar saham seri C dengan nilai nominal Rp100 per lembar dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau 37,5 persen dari modal disetor dengan rasio HMETD ditetapkan 5:3. Sentul City menawarkan harga pelaksaan HMETD sebesar Rp112 per saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Potensi himpunan dana maksimal Rp2,32 triliun setara dengan harga akuisisi 99,99 persen PT Graha Sejahtera Abadi (GSA) yang memiliki cadangan lahan seluas 273 hektare di Bogor. Berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Pubik Suwendho Rinaldy & Rekan, lahan milik GSA seluas 273 hektare memiliki nilai pasar Rp3,47 triliun. Dengan demikian, harga rata-rata lahan per m2 mencapai Rp1,27 juta.
Sebagai informasi, GSA ini merupakan perusahaan afiliasi dengan Sentul City. Pasalnya, pemegang saham GSA saat ini adalah PT Sakti Generasi Perdana (SGP), yang juga memegang 7,94 persen saham BKSL. SGP juga akan menjadi pembeli siaga (standby buyer) dalam aksi korporasi ini.
Selain itu, Sentul City juga akan menawarkan waran Seri I sebanyak 12,08 miliar lembar dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 115 per lembar. Emiten ini menargetkan mendapatkan pendanaan dari penawaran waran sebesar Rp 1,39 triliun. Adapun rasio konversi waran seri I lama dengan HMETD ditetapkan 12:7. Dana hasil waran seri I akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha.
Tabel : Detail Kepemilikan Saham Seri A, B, C, dan D pada BKSL
Sumber : Keterbukaan Informasi BKSL
Manajemen menambahkan, penerbitan saham baru sehubungan dengan penambahan modal dengan HMETD melalui PUT IV diambil dari saham seri C dengan nilai nominal Rp100 per saham, mengingat masih terdapat saham seri C sebanyak 93.807.594.990 saham portepel.
Adapun saham baru yang akan diterbitkan dalam PUT IV memiliki hak yang sama dengan saham-saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, dan tidak terdapat perbedaan hak antara seri saham yang berbeda, sehingga tidak ada hak-hak pemegang saham Perseroan yang dirugikan. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.