Ingin Beli Reksa Dana Pasar Uang? Lihat Dulu 2 Hal Ini
Tingkat suku bunga acuan dan inflasi bisa pengaruhi pertumbuhan aset reksa dana pasar uang.
Tingkat suku bunga acuan dan inflasi bisa pengaruhi pertumbuhan aset reksa dana pasar uang.
Bareksa.com – Reksa dana merupakan salah satu produk keuangan alternatif yang menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya menabung di bank. Bagi masyarakat awam, reksa dana jenis pasar uang bisa menjadi pilihan untuk menaruh uang sehingga kita tidak hanya sekedar menabung, tetapi sudah berinvestasi.
Produk keuangan ini mulai populer karena memiliki risiko yang relatif rendah tetapi menawarkan potensi keuntungan (return) dapat melebihi bunga tabungan pada umumnya. Selain itu, modal minimum untuk investasi reksa dana ini relatif terjangkau yakni hanya Rp100.000 saja.
Reksa dana pasar uang menjadi jawaban bagi masyarakat awam atau investor pemula yang menginginkan pertumbuhan aset yang stabil dan aman. Dalam hal ini, investor perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja reksa dana pasar uang yakni tingkat suku bunga dan kenaikan harga barang atau inflasi. (Baca Juga: Imbal Hasil Reksa Dana Pasar Uang Bisa Negatif, Mengapa?)
Promo Terbaru di Bareksa
Sebab, reksa dana pasar uang merupakan produk keuangan berbentuk portofolio (kumpulan aset) yang berupa deposito dan obligasi atau surat utang jangka pendek (kurang dari setahun). Maka dari itu, apabila suku bunga acuan mengalami perubahan, maka akan mempengaruhi pertumbuhan aset pada portofolio reksa dana pasar uang.
Misalnya, tren pelemahan suku bunga acuan BI 7 Days (Reverse) Repo Rate yang terjadi sejak April tahun lalu hingga saat ini berada di level 4,75 persen per tahun, akan turut menurunkan suku bunga deposito yang menjadi aset reksa dana pasar uang. Hal itu terlihat pada grafik di bawah ini.
Grafik: Pergerakan Suku Bunga Acuan & Bunga Bank Umum
Sumber: BI.go.id
Meski terjadi penurunan suku bunga, inflasi tahunan di awal tahun tahun 2017 sekitar 3,49 persen. Hal ini menandakan kondisi makro ekonomi tergolong stabil dan rendah karena inflasi yang ditandai dengan kenaikan harga barang terjaga di bawah level 4 persen.
Grafik: Pergerakan Inflasi Tahunan
Sumber: BI.go.id
Dalam hal ini, meski bunga deposito menurun akibat suku bunga acuan yang menurun, return reksa dana pasar uang masih tetap dapat tumbuh lebih besar dari bunga deposito. Sebab, reksa dana pasar uang memiliki aset selain deposito, yakni obligasi atau surat utang jangka pendek.
Permintaan obligasi sendiri akan meningkat ketika suku bunga acuan cenderung turun. Hal ini dikarenakan para investor mencari alternatif investasi lain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, salah satunya ada di obligasi. Karena permintaan naik maka harga obligasi naik dan meningkatkan aset reksa dana pasar uang yang memiliki obligasi dengan jangka pendek.
(Baca Juga: Kenapa Reksa Dana Pasar Uang Aman dan Bisa Lebih Untung dari Deposito)
**
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,88 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,54 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,63 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,73 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,77 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.