Seberapa Laris Saham BUMI, EXCL dan PPRO Hingga Masuk Jajaran Saham LQ45?
Ada tiga saham yang terlempar yakni BMTR, MPPA dan juga SILO
Ada tiga saham yang terlempar yakni BMTR, MPPA dan juga SILO
Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia baru saja mengumumkan daftar saham yang masuk ke dalam penghitungan indeks saham paling likuid untuk periode Februari sampai dengan Juli 2017. Pengumuman jajaran saham dalam Indeks LQ45 ini secara resmi dikeluarkan oleh BEI dalam surat no Peng-00025/BEI.OPP/01-2017.
Dalam surat tersebut, Kepala Divisi Operasional Perdagangan BEI, Eko Siswanto, dalam keterbukaan, Rabu 25 Januari 2017 mengatakan data saham yang masuk ke dalam LQ45 ini merupakan hasil evaluasi pada bulan Januari 2017.
Ada tiga saham yang terlempar dari indeks LQ45 untuk periode Februari Juli. Mereka adalah saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT Siloam International Hospital Tbk (SILO).
Promo Terbaru di Bareksa
Pada saat yang sama, tiga saham baru masuk menggantikan tiga emiten tersebut ke dalam jajaran LQ45. Ketiga saham tersebut adalah saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan saham PT PP Property Tbk (PPRO).
Harga saham BUMI memang naik cukup pesat dalam beberapa waktu belakangan. Volume perdagangan emiten milik Grup Bakrie ini pun melonjak pesat.
Akhir tahun lalu, saham BUMI diperdagangkan seharga Rp278 per lembarnya. Kemarin, Selasa 24 Januari 2017 saham BUMI ditutup di level 480 per lembarnya. (baca juga: Dalam 3 Bulan Saham BUMI Meroket 476%, Faktor Apa Saja Pendorongnya? )
Sejak awal tahun saham BUMI sudah sudah diperdagangkan hingga 275 juta lot. Saham BUMI setiap hari selalu menjadi salah satu saham paling aktif sejak harga batu bara dunia melonjak naik.
Sedangkan saham PPRO sejak awal tahun sudah diperdagangkan sebanyak 1,2 juta lot. Harga saham PPRO juga mencatatkan kenaikan signifikan. (baca juga: Ada Yang Berikan Return 1000%, Ini 10 Saham Terbaik di 2016)
Adapun saham EXCL baru menjalani tren kenaikan semenjak bulan Januari 2017. Sebelumnya saham sektor telekomunikasi ini merosot cukup tajam di sepanjang tahun 2016.
Sejak awal Januari 2017 saham EXCL sudah diperdagangkan hingga 1,3 juta lot. Valuasi jual beli saham EXCL secara year to date adalah Rp340,8 miliar. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.